Dandim 1614 Dompu Himbau Masyarakat Sadar Hutan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dandim 1614 Dompu Himbau Masyarakat Sadar Hutan

Sunday, October 8, 2017

Dandim 1614 Dompu, Letkol CZi Arief Hadiyanto, S. IP 

Dompu, koranlensapos.com *** Aksi perambahan hutan secara masif yang terjadi di semua wilayah di Kabupaten Dompu mengakibatkan kawasan hutan dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Komandan Kodim 1614 Dompu, Letkol CZi Arief Hadiyanto, S. IP saat diwawancarai oleh sejumlah awak media usai pelaksanaan Upacara HUT TNI yang digelar di Makodim 1614 Dompu pada Kamis, 5 Oktober lalu. Dandim khawatir banjir bandang yang menimpa Kota Bima dan Kabupaten Bima akhir tahun lalu menerjang Dompu akibat ulah perambahan hutan yang tak terkendalikan saat ini. "Jangan sampai kejadian di Bima terjadi di Dompu. Saya lihat hutan hampir semua gundul," kata Dandim.

Lebih lanjut Dandim menjelaskan memang dalam pengawasan hutan, Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) sudah membentuk satuan tugas (Satgas) yang terdiri dari personel BKPH, TNI, POLRI dan Polhut. Akan tetapi bukan persoalan mudah bagi tim Satgas tersebut untuk mengawasu wilayah hutan yang begitu luas. Karena itu, lanjutnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terutama yang bermukim di dekat wilayah hutan itulah yang sangat diperlukan. "Satgas tidak bisa bekerja sendiri. Butuh partisipasi masyarakat desa. Tidak mungkin petugas 24 jam nonstop menjaga hutan," tandasnya. Diterangkan Dandim kesadaran dan partisipasi masyarakat yang dibutuhkan adalah rasa memiliki (sense of belonging) dari masyarakat itu sendiri terhadap wilayah hutan itu. Kalau masyarakat sekitar mempunyai rasa memiliki terhadap wilayah hutan, lanjutnya, maka akan tumbuh kesadaran untuk menjaga dan memeliharanya dari tangan-tangan jahil yang bermaksud merusak kelestarian hutan.

Selain itu, akan tumbuh kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk tidak menebang kayu-kayu hutan secara serampangan. "Masyarakat sekitar tidak hanya menebang kayu di hutan tetapi dia berusaha menanam dengan tanaman keras yang hasilnya nanti buat masyarakat sendiri," paparnya. Sebagai langkah preventif untuk mencegah kerusakan hutan yang lebih jauh, Dandim mengatakan telah ada rencana BKPH untuk melakukan program sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. "Kalau kita (TNI,red) orang lapangan. Tugas kami melakukan komunikasi sosial (komsos) kepada masyarakat agar menjaga hutan," ujarnya.

Sedangkan langkah penegakan hukum juga sudah dilakukan oleh tim Satgas seperti menahan 3 fuso dan 1 truck PS yang memuat kayu sonokling. 3 diantaranya sudah sampai pada proses persudangan. Ditegaskan Dandim, Satgas yang dibentuk juga terus mengincar para pelaku pengrusakan hutan  dalam bentuk apapun. (Amin Dompu)