Sirajuddin: Jagung Belum Memberikan Kontribusi PAD, Pemda Harus Buat Regulasi
Cari Berita

Iklan 970x90px

Sirajuddin: Jagung Belum Memberikan Kontribusi PAD, Pemda Harus Buat Regulasi

Thursday, September 23, 2021

 

Sirajuddin, S.Sos, Anggota DPRD Kabupaten Dompu dari Fraksi Partai Demokrat, Wilayah Dapil III Kecermatan Kilo


Dompu, Infobima.com - Program penanaman jagung di Dompu diketahui hingga kini masih berjalan normatif, program ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten Dompu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.


Namun, menurut Sirajuddin, S.Sos selaku anggota DPRD Kabupaten Dompu utusan Partai Demokrat yang juga selaku Wakil Ketua Komisi 1 DPRD itu menilai, jika jagung yang dihasilkan itu hingga kini belum memberikan kontribusi sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), padahal menurut dia, prodak jagung di Dompu ini hampir 60 persen penyangga jagung Nasional.


"Apa yang didapat oleh Dompu sekarang ini.? Pemerintah harus membuat regulasi, bagaimana jagung ini bisa mendapatkan PAD" Katanya.


Regulasi yang dibutuhkan Pemerintah menurutnya, harus membuat Peraturan Daerah (Perda) untuk bisa menguatkan prodak jagung supaya perusahaan pengelola jagung bisa memberikan kontribusi untuk Daerah lewat mereka mengambil jagung dalam wilayah tertentu.


Lajut Sirajuddin, dengan begitu, Daerah tidak lagi hanya mengandalkan pendapatan melalui Pembayaran wajib pajak semata dari Perusahaan namun ada sisi lain yang bisa dimanfaatkan untuk bisa sama-sama mendapatkan keuntungan.


Melihat siklus perputaran ekonomi hasil jagung petani, kata anggota DPRD jebolan dapil III Kecermatan Kilo ini, bahwa penanaman jagung di Dompu ini hampir semua merata dan kontribusi-nya-pun diharapkan, harus selaras dengan itu. 


"Kasihan petani sudah menghasilkan jagung banyak, mereka kerja masing-masing harus lebih dari 3 hektar untuk bisa mendapatkan keuntungan, kalau mereka tanam jagung cuma dua hektar, kerjanya cuma capek saja, karena modal kerja dan hasilnya tidak sesuai, padahal, sebelum mulai penanaman mereka sudah berhadapan dengan Bank untuk melakukan pinjaman uang sebagai modal kerja mereka" Cetusnya.


"Kita harus melakukan penguatan lembaga atau Bank Daerah yang mendapatkan kontribusi dari Dana penyertaan dari Daerah. Jadi daerah harus bisa jadi penyangga bagi petani-petani yang memang terbatas modalnya. Terus, bagi pengusaha-pengusaha yang mendapatkan kontribusi keutungan dari bisnis ini harus bisa memberikan kontribusi PAD juga terhadap Daerah" Paparnya.(Din)