Beberapa nama oknum aktivis diduga kuat mendapatkan jatah di dinas pertanian dan perkebunan kabupaten bima yang tanpa arah serta tidak ada kontribusi jelas terhadap masyarakat rakyat.
Kemudian isyu dalam hal ini dan di jual oleh tangan kanan Kabid dan kirinya kepihak lain, sehingga mengakibatkan keresahan sejumlah koptan tersebut sangatlah rugi.

Oleh sebab itu kami selaku NGO mendesak bupati dan inspektorat agar segera melakukan audit investigasi terkait hilangnya barang milik koptan yang diduga telah perpindah tempat alias di jual oleh oknum dinas
Ironisnya, jangan sampai mengatasnamakan kelompok penerima maaf hal demikian, pertanyaan kami selaku NGO kontrol sosial kebijakan publik, tentu perbuatan oknum ini sangatlah tidak lajim untuk di pertahankan di lingkup dinas pertanian. tuturnya
Kami waspadai karena akan merusak nama baik pemda pada umumnya, sehingga kepercayaan masyarakt tingkat bawah sangatlah minus untuk di percaya. Sebab kelakuan pejabat yang model begini kita sepakati bersama agar di copot dan di buang ke sungai aja agar oknum yang muka polos tapi kelakuan seperti maling dan merampok hak rakyat.
Masyarakat yang sangat membutuhkan alsinta atau hendtraktor, praktek seperti ini udah sering terjadi di kalangan dinas pertanian dari tahun ke tahun. Pungkasnya Budiman SH
Sembari menunggu tanggapan dari pihak terkait berita ini dipublikasikan dan akan berupaya untuk melakukan konfirmasi dan klarifikasi terkait adanya dugaan penjualan Hengtraktor 20 Unit.