NTB dan Sulteng Uji Coba Satgas Deradikalisasi dan Kontra Terorisme
Cari Berita

Iklan 970x90px

NTB dan Sulteng Uji Coba Satgas Deradikalisasi dan Kontra Terorisme

Thursday, October 12, 2017



 
Rakor Pembentukan Satgas Deradikalisasi dan Kontra Terorisme wilayah NTB dan Sulteng di gelar 
Mataram, koranlensapos.com
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Drs, Moh,Amin, SH, M,Si membuka secara resmi Rapat Koordinasi Penangulangan Radikalisme dan Terorisme di NTB, selasa (11/10/2017). Hadir memimpin rapat Digedung Rutama Kantor Gubernur NTB, Deputi V Kementerian Koordinator politik Hukum dan HAM, (kemenkopolhukam) carlo B,Tewu dan sekretaris utama (sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI R,Gautama Wira negara, Dari pemerintah pusat hadir perwakilan menko bidang perekonomian, Menko Bidang pembangunan manusia dan kebudayaan, Kementerian pendidikan dan BNPT Provinsi NTB, hadir pejabat polda NTB, Kepala BIN NTB, Bupati Sumbawa Barat, Dandim 1608 Bima, Ketua MUI NTB dan sejumlah pejabat lainnya. Sementara dari provinsi Sulawesi Tengah hadir Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudi, Kapolres Poso dan Dandim Poso.

Deputi V kemenkopolhukam, Carlo B Tewu menyatakan rapat ini utk menjaring masukan metode yang tepat dalam upaya Deradikalisasi dan kontra Terorisme dari pimpinan daerah, aparat keamanan dan unsur lainnya di provinsi NTB dan Sulteng. Tujuannya untuk membuat kegiatan strategis dan terintregritas dalam upaya menekan gerakan Radikalisme dan Terorisme dengan pendekatan ke agamaan, pendidikan dan sosial karna penegak hukum kerap di lakukan. Upaya ini di laksanakan dengan membentuk Satgas Deradikalisasi dan kontra Terorisme di NTB dan Sulteng untuk pertama kalinya. Kemenkopolhukam dan BNPT memilih NTB dan Sulteng sebagai uji coba jika berhasil maka akan di terapkan di provinsi lainnya yg memiliki jaringan Radikalisme dan Terorisme, "Teroris sdh di tangani, tapi mereka meninggalkan anak dan istri kemudian mereka menjadi mantan narapidana bergerak lagi dgn jaringannya, nah jaringan Radikal yang ada ini yang ingin kita tekan agar tdk berkembang lagi" .

Bupati Sumbawa Barat DR, Ir,H,W Musyafirin M,M dalam kesempatan ini menyarankan solusi terbaik upaya Deradikalisasi adalah dengan menyentuh pemahaman dan kesadaran kelompok ini, karna pemahaman mereka telah Tertanam dan susah sekali di lawan, pemahaman ini pun kemudian menjadi energi kuat bagi mereka untuk melakukan kegiatan Radikalisasi dan Terorisme, bentuknya sebut oleh Bupati Sumbawa Barat yakni seperti yang dilakukannya beberapa waktu pasca idul fitri dengan mengundang Gubernur NTB yg merupakan ahli Tafsir alquran, untuk datang ke salah satu pondok pesantren di Sumbawa Barat tujuannya utk meluruskan pemahaman mereka, alhamdulillah dari situ ada warga nya yang sadar dan keluar dari kelompok tersebut "ungkap Bupati KSB
Karna di Sumbawa Barat ada pondok pesantren yang kurikulumnya amburadul sesuka mereka, Bahkan mereka menolak untuk menerima bantuan dari pemerintah daerah, padahal pemda Ksb juga menyiapkan dana bantuan sosial senilai Rp 1 milyar, terang Bupati KSB.

Selaku koordinator dlm penanganan Terorisme di Indonesia sestama BNPT, Mayjen TNI R Gautama Wira negara menyatakan, masukan dari pemimpin daerah,aparat keamanan dan pihak terkait lainnya ini sangat penting, Nantinya Rapat lanjutan akan di laksanakan di BNPT, namun dirinya meluruskan jika nama Satgas dalam Satgas Deradikalisasi dan kontra Terorisme di provinsi NTB dan Sulteng ini hanya berada pada tataran tinggi, implementasi di lapangan nama kelompok kerjanya sesuai nama bidang yg ada di struktur keanggotaan Satgas, rapat ini sangat penting nanti kita lanjutkan di BNPT sebelum masukan dan saran serta struktur yang tepat dari Satgas ini kita serahkan ke menkopolhukam, jelasnya. (Rozak Wartawan Lensa Post)