Juli 2021, Mendukbus Semua Sekolah Sudah Buka Belajar Tatap Muka
Cari Berita

Iklan 970x90px

Juli 2021, Mendukbus Semua Sekolah Sudah Buka Belajar Tatap Muka

Wednesday, March 31, 2021

Jakarta, Kutip dari Anugrahdit.Info, Media Info Bima Online : Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan, guru, dosen, dan tenaga kependidikan sedang mengikuti program vaksinasi Covid-19.


Program itu dibidik bisa terselesaikan di akhir Juni 2021.


Dengan pencapaian itu, dia mengharapkan semua sekolah sudah membuka belajar tatap muka di Juli 2021.


"Jadi bukan diterapkan di Juli 2021, tapi harapannya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021," ujar Nadiem, seperti diberitakan Rabu, (31/3/2021).


Dia menyatakan, sekolah sudah wajib membuka belajar tatap muka sejak Selasa (30/3/2021). Hal itu sesuai dengan keputusan SKB 4 Menteri.


"Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai sekarang ini. Setelah SKB 4 Menteri kita luncurkan sudah bisa belajar tatap muka," tegas dia.


Meski sudah membuka belajar tatap muka, bilang dia, sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


Tak lupa, sebut dia, sekolah juga harus memenuhi daftar periksa siswa saat belajar tatap muka.


Sedangkan sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka sejak awal 2021, Nadiem tetap mempersilahkan untuk dibuka.


"Jadi 22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah ketat," sebut dia.


Kapasitas Belajar Tatap Muka


Nadiem mengungkapkan, kapasitas belajar tatap muka di sekolah hanya sebesar 50 persen.


Dengan berpatokan pada angka itu, sekolah juga harus membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa.


Ketentuan belajar tatap muka di sekolah, lanjut dia, ada ditangan orang tua.


"Kembali lagi ke orang tua yang bisa memberikan izin atau tidak siswa belajar tatap muka atau tetap jalankan PJJ dari rumah," ungkapnya.


Guru Memperoleh Prioritas Vaksinasi


Asal tahu saja, Nadiem pernah menyebutkan, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua.


Karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.


"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.


Dia mengatakan, risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi. (TIM IB).