Prodak Kebudayaan Dompu Tidak Diakui di NTB, Nurhaidah Tolak Dilantik Jadi KSBN
Cari Berita

Iklan 970x90px

Prodak Kebudayaan Dompu Tidak Diakui di NTB, Nurhaidah Tolak Dilantik Jadi KSBN

Friday, March 25, 2022

 

Foto: Pegiat sejarah Dompu Ir. Nurhaidah


Dompu, Infobima.com - Tidak disangka, rupanya prodak Kebudayaan milik Kabupaten Dompu yang dititipkan di museum Provinsi NTB tidak diakui, pasalnya, benda-benda sejarah Dompu itu hanya digudangkan tanpa dipajang, ironisnya, sebagian pusaka milik Dompu di museum itu telah diatasnamakan daerah lain.


Hal ini diungkap salah satu pegiat sejarah Dompu Ir. Nurhaidah yang berkunjung di museum Provinsi NTB bersama rombongan tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Dompu pada awal bulan Maret 2022 kemarin.


Dalam kunjungan yang sama, Nurhaidah mengaku dirinya akan dilantik sebagai Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN), namun dia menolak pelantikan itu setelah mengetahui prodak sejarah Dompu tidak dipajang di museum NTB.


"Sebelum acara pelantikan itu kita mengunjungi museum NTB untuk menelusuri barang-barang peninggalan Dompu yang dititipkan di sana. Pertama kami melihat sendiri dan diakui juga oleh kepala museum nya bahwa tidak ada barang milik Dompu yang dititipkan dari 1.980-an itu, kalaupun ada dipajang, itu sudah diatasnamakan daerah lain, dan sebagian ditempatkan di gudang" ungkap Nurhaidah yang wawancara media usai pelaksanaan rapat di Disbudpar Dompu pada Kamis (24/3/22).


"Itukan prodak Kebudayaan Dompu yang tidak diapresiasi di museum NTB. Sementara hari Sabtu nya saya akan dilantik menjadi Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN), saya langsung menolak, karena saya berpikir, kalau prodak Kebudayaan Dompu tidak ditampilkan di museum NTB, kenapa saya harus bersama dengan kumpulan para budayawan yang ada di ntb" ungkapnya.


Nurhaidah mengaku, dirinya menangis setelah melihat titipkan prodak Kebudayaan Dompu itu digudangkan di museum NTB, sebab salah satu prodak yang dititipkan di sana juga merupakan peninggalan almarhum orang tuanya.


"Kalau memang prodak Dompu tidak dipamerkan disitu lebih baik kita minta kembali, daripada menjadi penghuni gudang, insya Allah sambil menunggu museum kita dibangun" tandasnya.


Hal ini diungkapkan juga oleh Dedy Arsik selaku Wakil Ketua Majelis Sakaka Dana (Makkadana) Dompu, yang ikut pula sebagai rombongan tim Disbudpar Dompu, bahwa barang-barang bersejarah milik kesultanan dompu disimpan di gudang museum NTB. 

Foto: Dedy Arsik, Wakil Ketua Majelis Sakaka Dana (Makkadana) Dompu


Dedy menambahkan bahwa ada kecendrungan yang terjadi, diidentifikasi jika Dompu ini adalah bagian dari daerah Bima, sehingga dengan dipajangnya barang-barang daerah Bima tentu akan mewakili daerah Dompu juga.


"Itu yang disampaikan petugas museum NTB, selaras juga dengan Samawa Mbojo (Sasambo) yang dituliskan di pajangan itu" Kata Dedy.


Dari itu Dedy Arsik berharap peran cepat Pemerintah Daerah untuk menyelamatkan benda-benda bersejarah itu agar segera membangunkan museum Daerah. 


"Upayanya harus segera merealisasikan pembangunan museum walaupun dengan skala yang kecil" harapnya.(Din)