Ismail Djafar, Terima Penghargaan Wredatama Nugraha Pratama dari PB PWRI
Cari Berita

Iklan 970x90px

Ismail Djafar, Terima Penghargaan Wredatama Nugraha Pratama dari PB PWRI

Wednesday, October 4, 2017

H.Ismail Djafar menerima penghargaan Wredatama Nugraha Pratama. Foto  Amin

Dompu, Koranlensapos.com-- H. Ismail H. M. Djafar, pensiunan Pegawai Negeri Sipil yang berasal dari Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu mendapat piagam penghargaan dari Pengurus Besar Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PB PWRI).

Piagam Penghargaan tersebut bernama Wredatama Nugraha Pratama atas kesetiaan, pengabdian dan dukungan terhadap berbagai program PWRI yang bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan organisasi PWRI.

Piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PWRI, Prof. DR. Haryono Suyono, MA., Ph.D dan Sekjen H. Progo Nurdjaman itu diserahkan oleh Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH., M. Si yang didampingi oleh Ketua Pengda 15 PWRI NTB, Drs. H. Syahri Suwandi dan Ketua PWRI Kabupaten Dompu, Drs. Moh. Khairuddin.

Ketua Pengda PWRI NTB, Syahri Suwandi mengungkapkan piagam penghargaan semacam itu sejak tahun 2008 telah diberikan kepada 84 anggota PWRI di Provinsi NTB.

"Untuk tahun 2017 ini ada 22 orang se NTB yang mendapatkan piagam penghargaan ini," ungkap mantan Sekda Dompu pada era 90-an ini.

H. Ismail H. M. Djafar pensiun sebagai PNS tahun 1997 atau 20 tahun silam dengan jabatan terakhir sebagai Kepala SDN Inpres Campa di dusun Campa desa Baka Jaya kecamatan Woja. Perjalanan panjang sebagai guru dimulainya sejak tahun 1961. Pak Mo'i, panggilan familiar kakek 74 tahun ini pernah ditugaskan sebagai guru

 di SD Kadindi Pekat, di SD Mbawi, di SDN Rasanggaro 2 di desa Matua. Kemudian diangkat menjadi Kepala SDN Nowa 2 (sekarang SDN 22 Woja) tahun 1978-1993. Selanjutnya dipindahtugaskan di SDN Campa sampai pensiun tahun 1997.

Meski telah pensiun, usahanya mendidik anak bangsa tak berhenti sampai di situ. Anak-anak putus sekolah dirangkulnya agar bisa mengenyam pendidikan melalui jalur non formal. Walhasil tak sedikit anak-anak drop out dari pendidikan non formal mengantongi ijazah Pendidikan Kesetaraan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B dan C melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Handayani yang didirikannya sejak tahun 1998 silam.

Piagam penghargaan yang sama juga diberikan kepada Nurasni A. Hamid Landa. Piagam untuk Nurasni sejatinya diterimanya pada tahun 2016 lalu.(Amin).