Kota Bima, Dikutip dari Bimantika, Media Info Bima Online - PENGUMUMAN Permohonan maaf kami sampaikan, bahwa UGD, Rawat Inao, dan R. Isolasi RSUD Kota Bima DITUTUP SEMENTARA. Demikian isi stiker yang beredar di jagat maya Sosial Media.
Atas beredarnya Stiker itu Media Online Bimantika langsung menghubungi
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, dr. Agus Dwi Pitono, M. Kes untuk dimintai keterangannya pada hari Rabu Malam (14/7/2021)
dr Agus, membenarkan adanya pengumuman penutupan layanan RSUD Kota Bima yang dipimpinnya.
Kenapa ditutup Layanannya Pak Dokter? Tanya Wartawan Bimantika dengan tegas dokter Agus menyatakan bahwa ditutup karena Petugas Kesehatan dan Dokternya terjangkiti Virus Covid-19.
"Kan petugasnya yang sakit, sementara masih merawat pasien 15 orang, tapi tidak merima pasien baru, gak ada tenaga mas" ungkap Dokter Agus.
Jalan keluar terbaik menurutnya adalah menutup layanan akibat banyaknya tenaga kesehatan dan dokter yang terjangkit oleh Virus Corona.
Dirinya menceritakan masalah ini sebenarnya seminggu yang lalu sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima sebagai induk OPD yang menaunginya namun tidak direspon dengan baik oleh Kepala Dinas Kesehatan.
"Seminggu lalu saya sudah upaya maksimalkan pelayanan dengan cara menambah tenaga kesehatan melalui Dikes, namun hingga sampai saat ini tidak ditindaklanjuti oleh Pihak Dikes Kota Bima" ujar Dokter Agus.
Dokter Agus meminta kepala Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima seminggu yang lalu agar RSUD tambah Dokter 3-4 orang dan minimal 30 Tenaga Perawat.
"Namun Dikes tidak merespon agar di drop Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bukan Kategori Nakes Sukarela" ujarnya.
Ditanya soal kenapa diperlukan Nakes Inti dan Bukan Nakes Sukarela ?
Dengan tegas Dokter Agus menyebutkan bahwa penanganan kasus Virus Corona membutuhkan Nakes yang berpengalaman bukan Nakes yang sukarela yang pada akhirnya akan bermasalah secara pelayanan maupun secara administrasinya
Lalu dimana letak masalah secara Administrasi Pak dokter? Dirinya menjelaskan bahwa dalam penanganan Covid-19 akan bersentuhan langsung dengan Insentif para Nakes itu sendiri.
"Nakes yang mendapatkan Insentif dalam penanganan Covid-19 adalah Nakes yang berposisi sebagai ASN dan atau Nakes Tenaga Kontrak bukan Nakes Sukarela nah disinilah problemnya secara administratifnya" ungkap Dokter Agus.
Dirinyapun memberikan Solusi bahwa untuk membuka kembali pelayanan di RSUD Kota Bima agar Puskesman-Puskesmas yang ada di kota Bima oleh Dinas di drop ke RSUD.
"Tentunya yang di drop itu adalah Nakes Inti ya Mas, bukan Nakes Sukarela agar kita tidak kerepotan lagi urusan pelayanan dan administrasi" ungkap Dokter Agus. (Usman).