Dua Anggota Dewan Pers Beri Dukungan Wartawan Dompu Bersatu agar Terus Berkarya Asal Taat Kode Etik -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dua Anggota Dewan Pers Beri Dukungan Wartawan Dompu Bersatu agar Terus Berkarya Asal Taat Kode Etik

Thursday, July 3, 2025

 


Dompu, Infobima - Dua anggota Dewan Pers mendukung gerakan para Wartawan Dompu yang tergabung dalam perkumpulan Wartawan Dompu Bersatu untuk terus berkarya memberitakan kondisi daerah lewat tulisan karya jurnalistik. 


Dua anggota Dewan Pers yang dimaksud, yakni Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan, Abdul Manan dan Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Muhamad Jazuli. 


Beliau mengaku sudah paham dengan kondisi Daerah Kabupaten Dompu sekarang, itu berkat intensnya pemberitaan yang dilakukan para jurnalis Dompu. Beliau juga berpesan supaya teman-teman wartawan di Dompu tidak usah khawatir untuk terus berekspresi, yang penting penuhi ketaatan terhadap kode etik jurnalistik. 


"Saya cuma berpesan bahwa teman-teman wartawan di dompu jangan khawatir. Lanjutkan pemberitaan dan penuhi ketaatan terhadap kode etik jurnalistik. Kami pasti lindungi. Apalagi saya sudah paham  situasi dompu melalui teman-teman Wartawan Dompu Bersatu" Ungkap Abdul Manan, yang dikonfirmasi melalui sambungan pesan whatsapp bersama wartawan Dompu Fauzi Akbar, Kamis 3 Juli 2025.


Diingatkan juga, kalau menulis berita harus penuhi kode etik, tetap mengupayakan konfirmasi dengan serius jikan membuat berita yang bersifat tuduhan. 


"Yang serius itu maksudnya upayanya harus sungguh-sungguh.  Ditanya by WA, ditelpon, email atau datangi Kantornya, kalau belum jawab, sebutkan upaya konfirmasi itu dalam berita. Saya memang tidak hadir pada pertemuan itu, tapi hasil pertemuannya tetap masuk di meja saya sebagai laporan" Ujarnya. 


Di waktu yang berbeda, Anggota Dewan Pers, merupakan Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan, Abdul Manan, dalam diskusi tipis-tipus menceritakan adanya pertemuan dengan pihak PT STM Hu,u Dompu beberapa hari kemarin. Dirinya mengakui pihaknya tidak hadir dalam agenda pertemuan, tapi kata dia, bahwa hasil pertemuan itu tetap masuk di meja redaksinya sebagai bentuk laporan. 


"Orang-orang STM konsultasi saja, tanya-tanya soal pemberitaan media tapi tidak sampai laporkan sebagai sengketa pemberitaan" Cetusnya. (Din)