Akibat Kelangkaan Minyak di Pelni Bima, Ketua Korda LSM KAKI Kecam BPH Migas dan Pertamina
Cari Berita

Iklan 970x90px

Akibat Kelangkaan Minyak di Pelni Bima, Ketua Korda LSM KAKI Kecam BPH Migas dan Pertamina

Tuesday, August 10, 2021

Kota Bima NTB, Media Info Bima Online - Beberapa Bulan terakhir ini di Pelabuhan Bima telah terjadi Kelangkaan Minyak, sehingga Pemilik dan Pekerja di sekitarnya merasa Resah, Ketua Korda KAKI, H. Rusdin, SH, Kecam BPH Migas dan Pertamina Akibat Kelangkaan Minyak di Pelni Bima NTB. 


Kelangkaan Minyak dipicu oleh adanya Pengalihan dari POM Bensin Taman Ria Kota Bima ke BPH Migas yang Cabangnya berada di Sumbawa, keadaan yang cukup jauh dari Pelabuhan Bima ini, (10/08/2021).


Seperti minyak Bio Solar karena diambil alih oleh Nonmigas yang kantornya berada Di sumbawa. 



Ini sesuatu yang sangat miris sekali, karena disadari bahwa persoalan minyak merupakan persoalan yang sangat krusial bagi pemilik kapal dan penumpang serta masyarakat disekitarnya.


Kondisi seperti tidak bisa dibiarkan begitu berlarut-larut hingga berbulan-bulan karena kebutuhan akan bahan bakar itu sangat diperlukan. 



Paling tidak BPH Migas dan Pertamina segera mengatensikan persoalan ini agar tidak membias ke persoalan yang lebih serius lagi.



Demikian di Katakan oleh Ketua Korda LSM KAKI H. Rusdin, SH dalam keterangan Persnya. Dijelaskannya bahwa saya selaku Ketua LSM wajib Hukumnya mempertanyakan kepada BPH Migas dan Pertamina terkait dengan Kelangkaan Minyak Bio Solar di Pelabuhan Bima, setidaknya mereka harus berani berbicara di depan Publik apa kendala dan sebabnya sehingga proses Distribusi minyak ini diperlambat seperti ini.



Jadi saya berharap kepada 2 Perusahan Minyak itu dan juga Kementerian BUMN dan Pertamina untuk segera melakukan Upaya percepatan Pendistribusian Minyak di Pelabuhan Bima. 



Jangan diperlambat, apalagi saat ini kondisi Bangsa dan Negara kita dalam keadaan Pandemi Covid-19, setidaknya jangan dipersulit untuk Pemilik Kapal yang ingin membeli Minyak.



Sekali lagi jika apa yang menjadi Tuntutan ini tidak diindahkan oleh 2 Perusahaan Besar di Perminyakan ini, yaitu BPH Migas dan PT. Pertamina Cabang Bima NTB, maka kami akan bersurat kepada Kementerian ESDM RI dan PT. Pertamina Pusat serta Presiden RI nantinya. Ungkapnya.



Sementara di bagian lainnya Salah Satu Ekspedisi di Pelabuhan Bima yang tidak Mau menyebutkan namanya di Media ini membenarkan adanya krisis Kelangkaan Minyak yang dialami oleh ABK itu. 



Hampir sebulan ini sangat langkah sekali, disebabkan karena adanya Proses Pengalihan dari POM Bensin Taman Ria Kota Bima NTB lalu Kemudian diambil alih oleh Kantor BPH Migas, kemudian ke Pertamina Cabang Bima.



Ini sesuatu yang konyol karena selama ini kami tidak mengalami kendali seperti ini. Dulu kami membeli Minyak Lewat POM Bensin Taman Ria Kota Bima NTB, rasanya cukup aman saja, namun setelah di alihkan dan diambil alih oleh BPH Migas kami sangat mengalami kesulitan yang sangat diluar dari Nalar kami.



Kami ambil contoh yang paling dekat saja, dulu kami hanya mengurus Administrasinya lewat DPC Pelra Pelabuhan Bima saja lalu Kemudian Surat tersebut disampaikan kepada POM bensin di Wilayah Kota Bima tetapi sekarang malah di alihkan ke Sumbawa yang Wilayah Administrasinya sangat jauh dengan tempat Tinggal atau domisili Pelabuhan Bima ini.



Maka kami sangat berharap agar kedua Perusahaan yang bergerak ke Perminyakan ini untuk segera mengatasi Krisis Kelangkaan Minyak ini, sehingga Proses Bongkar Muat oleh ABK berjalan lancar,Pemilik Bisa beroperasi sesuai Kebutuhannya juga Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan juga.



Kemudian selanjutnya kami sanggup untuk menunggu beberapa hari dan Minggu tetapi kami juga meminta Proses Administrasinya juga di percepat karena namanya Penumpang dengan Kapal, orang Butuh Pergi Cepat harus ada Minyak. Tetapi jika di tahan seperti ini akan menyulitkan bagi kami selaku Pemilik Kapal itu. Bebernya



Sementara itu, BPH Migas dan PT Pertamina Cabang Bima belum bisa di Konfirmasi dengan baik, berhubung keduanya tudak dapat di Hubungi oleh Media ini. (Usman).