Demi Menjaga Keselamatan Warga Dari Ancaman Banjir, Pemprov NTB Terus Membenahi Fasilitas Jalan dan Jembatan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Demi Menjaga Keselamatan Warga Dari Ancaman Banjir, Pemprov NTB Terus Membenahi Fasilitas Jalan dan Jembatan

Sunday, September 5, 2021


Foto : Kadis PUPR Provinsi NTB, Ir. Ridwan Syah, bersama rombongan sedang memantau Pekerjaan Jembatan.

Kota Bima, Media Info Bima Online - Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, Ir. Ridwan Syah dan rombongan melakukan kunjungan di Kota Bima, untuk memastikan pembangunan jembatan di sana berjalan baik. 


Titik pertama yang dikunjungi adalah jembatan Raba Salo, di jalan Gajah Mada, Kota Bima. Jembatan ini menghubungkan antara Penatoi dan Penaraga. Pekerjaan di sini merupakan pembangunan baru. 


Menggantikan jembatan lama. Kenapa harus diganti? Kepala Dinas PUPR Prov NTB Ridwan Syah mengungkapkan, jembatan lama tidak mampu menahan air sungai yang besar sehingga meluap ke pemukiman warga.


Karena jembatan lama masih menggunakan konstruksi box culvert. Ukurannya lebar 4 meter dengan bentang 20 meter. Konstruksi ini masih menggunakan pilar di tengah. Akibatnya, pada saat air sungai besar, sering tersumbat oleh material yang dibawa air sungai. Sehingga airnya meluap ke pemukiman warga.


Untuk itu, jembatan ini diganti dengan konstruksi jembatan yang langsung dari ujung ke ujung sepanjang 20 meter. Tidak ada lagi pilar di tengah seperti jembatan existing. Selain itu, ketinggian jembatan akan ditambah setinggi 1,4 meter. ‘’Dengan demikian diharapkan ketika ada air bah, tidak lagi terjadi penyumbatan yang membuat air meluap ke pemukiman warga,’’ jelas Dae Iwan, pangilan Ridwan Syah yang didampingi PPK proyek Husnul Khatimah.


Proyek ini dibiayai oleh APBD Provinsi NTB tahun jamak. Biaya sebesar Rp 6 milliar. Jembatan ini ditarget selesai pada Bulan Mei 2022 yang akan datang.


Selanjutnya rombongan menuju ke KM 5,5 arah timur kota Bima tepatnya di jalan Datuk Dibanta. Proyek ini masuk melalui perda percepatan jalan Provinsi tahun jamak. Perbaikan jalan sepanjang 6,5 Kilometer ini menelan biaya sebesar Rp 11 miliar. Jalan ini diperlebar dan diaspal ulang.


Karena jalan ini cukup sempit sementara arus lalulintas sangat padat. ‘’Pekerjaan pengeprasan tebing sudah hampir selesai. Dan sekarang sudah dalam persiapan pengaspalan,’’ kata Ridwan Syah. 


Untuk pengaspalan sendiri ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 ini. Sebagian biaya proyek ini didanai dari dana pinjaman PEN Daerah. (Usman).