Kunjungan DPRD dan LHK NTB di Lokasi Tambang PT STM Belum Menjawab Keraguan Masyarakat -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Kunjungan DPRD dan LHK NTB di Lokasi Tambang PT STM Belum Menjawab Keraguan Masyarakat

Wednesday, May 7, 2025

 


Dompu, Info Bima - Kunjungan rombongan DPRD Dompu dan DLHK NTB ke lokasi eksplorasi PT STM di Kecamatan Hu,u, Dompu NTB pada Senin 5 Mei 2025 kemarin belum mampu menjawab keraguan masyarakat Dompu. 


Ketua DPRD Dompu Ir Muttakun mangaku, jika kunjungan mereka dengan rombongan hanya fokus pada satu tujuan, yaitu untuk mengklarifikasi adanya kolam raksasa di lokasi, dan itu dikatakan tidak benar karena kolam itu hanya berukuran 12x12 meter. 


Dalam video klarifikasi Ketua DPRD yang banyak beredar itu, dikatakan juga bahwa kolam yang banyak muncul di media sosial itu tidak mengandung gas kimia (tidak berbahaya). Namun nampak papan peringatan dibelakang mereka yang sedang live streaming bertuliskan "Denger" artinya (Bahaya). 


Banyak yang menilai jika kehadiran sejumlah anggota DPRD Dompu dalam Kunker itu hanya mendengarkan penjelasan pihak STM semata, tanpa mereka bisa upaya untuk melakukan kroscek fakta kandungan air di kolam itu karena keterbatasan alat. 


Menurut Ketua MIO NTB Feryal, seharusnya dalam kunjungan itu DPRD dan LHK NTB bisa mengambil sampel dari air kolam itu, sehingga semua bisa mengetahui kandungan lengkap yang ada di dalamnya. Dari kunker itu juga banyak hal yang belum terjawab. 


"Masalah reklamasi, kemudia keluhan masyarakat terkait kurangnya debit air,  pencemaran sungai. Ini semua belum tersentuh, solusi mereka seperti apa  juga tidak ada" Ujarnya. 


Fakta ini diperkuat pula oleh pengakuan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jufrin, ST Selasa, 6 Mei Pagi tadi, seperti yang dikutip dari KM Bali 1.com


Jufrin menyebut, dalam kunjungan Tim Gabungan tidak mengambil sampel air dari kolam. Alasannya, ungkap Jufrin, karena untuk pengambilan sampel air sebagai bahan penelitian Laboratorium memerlukan tata cara khusus dan memerlukan tim khusus dari laboratorium Dinas LHK NTB itu sendiri.


"Jadi intinya itu, mereka (DLHK NTB_red) tidak mengambil sampel (air kolam). Yang kita mau lihat betul kemarin itu, apakah benar ada lubang besar untuk pembuangan limbah Tailing", sebutnya.(Din)