Kepsek SMAN 2 Woja Terus Lakukan Pendekatan dan Pembinaan Anak Secara Persuasif
Cari Berita

Iklan 970x90px

Kepsek SMAN 2 Woja Terus Lakukan Pendekatan dan Pembinaan Anak Secara Persuasif

Friday, October 1, 2021

Kepala SMAN 2 Woja, Khaeril Alimin, S.Pd


 Dompu, Infobima.com - Akhir-akhir ini marak terjadi kasus melanggar hukum yang melibatkan remaja usia sekolah di Kabupaten Dompu.


Melihat fenomena itu terjadi, Kepala SMAN 2 Dompu Khaeril Alimin, S.Pd harus putar otak untuk mencegah siswa didiknya terjerumus dengan tindakan bodoh tersebut, seperti yang diungkap saat wartawan ini menemuinya pada, Jumat (1/9/21).


Dalam upaya pencegahannya, Hairil Alimin terus melakukan pendekatan untuk memberikan pembinaan secara persuasif terhadap siswa dan bahkan hampir setiap hari dia lakukan.


"Saya cenderung melakukan pendekatan untuk pengendalian anak-anak ini secara persuasif, sambil memberikan pembinaan terus menerus" Ungkapnya.


Meski sering diberikan pembinaan, Lanjut Hairil mengatakan, selalu saja terjadi insiden-insiden yang tidak mereka duga dari siswa-siswa yang tergolong nakal.


"Saya tidak menyalahkan keadaan, tapi inilah potret generasi kita saat ini. Mereka sudah dilindungi undang-undang dan hampir tidak bisa kita sentuh sehingga komunitas sekolah itu semakin berhati-hati dalam mengambil tindakan" Kata Kheril Alimin.


Diakui oleh Kepsek, jika posisi SMAN 2 Woja memang strategis untuk siswa yang nakal melakukan tindakan diluar dari pengawasan mereka, sebab, dari belakang sekolah tersebut banyak kebun warga yang berpotensi untuk para anak-anak nakal merencanakan niat jahatnya.


"Kalau bicara kita mengantisipasinya, disini ada tiga orang satpam yang selalu mengawasi mereka, cuma saya juga heran ada saja perselisihan siswa terjadi" katanya dengan nada heran. 


Dengan adanya tindakan-tindakan siswa didiknya seperti ini, Kepala SMAN 2 Woja Khaeril Alimin, S.Pd berharap adanya kerjasama yang apik antara tiga komponen ini yang dinilai punya pengaruh besar terhadap karakter pendidikan anak tersebut.


"Kerjasama Sekolah, orang tua murid dan masyarakat. Tiga komponen ini yang akan jadi penentu terhadap karakter pendidikan anak" Jelasnya.(Din)