Dompu, Infobima.com - Salah seorang aktivis kabupaten Dompu, Jujur Prakoso melirik salah satu janji politik AKJ-Syah yang memberikan standar harga jagung 4000 perkilo dalam kampanye politiknya tempo lalu, dan bahkan harga tersebut kini telah ditetapkan pemerintah AKJ-SYAH sebagai Target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dengan demikian Jujur Prakoso lewat media ini mempertanyakan bagaimana nanti Dinas Pertanian dan Perkebunan Dompu akan memenuhi janji politik Bupati itu dengan harga jagung yang sudah ditetapkan untuk mencapai target sebesar 4000 perkilo, tanpa harus merevisi RPJMD yang sudah ditetapkan.
"Ada bagian dalam RPJMD yang tidak boleh direvisi dan ada juga yang boleh direvisi, tapi penetapan harga 4000 ini sudah membuat Bupati bisa dipilih oleh masyarakat saat pemilihan kemarin" ungkapnya.
Prakoso melanjutkan, jika pemerintah AKJ-SYAH tidak bisa memenuhi target harga jagung 4000 tersebut, itu dinamakan pembohongan publik yang dilakukan.
"Ini perlu kita perhatikan, bagaimana nanti sikap Pemerintah Daerah maupun Distambun yang menaungi persoalan petani jagung dalam mempertanggungjawabkan semua itu. Seharusnya ada konsekuensi untuk Distambun jika harga jagung turun dari angka 4000" tuturnya.
Ungkapan itu semua disampaikan Jujur Prakoso saat ditemui media dikediamannya, pada Selasa (8/3/22).
Prakoso menambahkan, jika pihaknya menyadari bahwa saat sekarang harga jagung masih bisa dikatakan stabil meskipun harga tersebut dengan 3 ribu lebih harga basah dan 4 ribu lebih harga kering.
"Tapi apa mungkin harga ini akan mampu bertahan hingga usai dilakukan panen raya nanti. Syukur kalau pemerintah mampu mempertahankannya, artinya pemerintah AKJ-SYAH mampu mempertanggungjawabkan janji politiknya kepada masyarakat Dompu" Tuturnya.(Din)