Hendak Dilaporkan Atas Dugaan Mal Administrasi, Ini Tanggapan Kepala SD IT Al-Hilmi
Cari Berita

Iklan 970x90px

Hendak Dilaporkan Atas Dugaan Mal Administrasi, Ini Tanggapan Kepala SD IT Al-Hilmi

Saturday, April 16, 2022

 

Foto: Kepala SD IT Al-Hilmi, Samsul, S.Pd


Dompu, Infobima.com - Soal Dugaan Mal Administrasi yang dilakukan pihak SD IT Al-Hilmi dengan menggantung status Nilakanti selaku bendahara sekolah tanpa alasan yang jelas bakal dilaporkan ke Polisi.

Hal ini mendapatkan tanggapan dari Kepala SD IT Al-Hilmi Syamsul, S.Pd, saat ditemui oleh awak media di kediamannya di Lingkungan Larema, Jalan BTN Pure Ginte, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja pada Jumat (15/4/2022) siang.

Dengan tegas Syamsul, S.Pd bakal menunggu proses hukum yang hendak dilaporkan oleh Nilakanti itu.

"Ini yang kita tunggu dari dulu, sejak kejadian pada tanggal 13 Juni 2019 lalu, dia mau lapor, silahkan, dia mau apa, silahkan, kita selesaikan secara jentel di mana yang ibu Nila mau," tegas Syamsul di hadapan sejumlah awak media.


Seperti yang diberitakan edisi sebelumnya, Nilakanti bakal melaporkan Kepala SD IT Al-Hilmi serta akan menggugat Yayasan As-Shaff di PTUN atas dugaan Mal Administrasi dengan menggantung status Nilakanti selaku bendahara.


Nilakanti juga bahkan sudah melaporkan ke Polres Dompu tentang security sekolah yang sudah berulah dengan mencuri uang di Sekolah.


Menanggapi hal itu, Samsul mengakui bahwa oknum Security yang dimaksud merupakan adik kandungnya, namun atas persoalan itu kini security tersebut telah dia pecat.


Menurut Syamsul, Nilakanti sudah membuat video rekaman intai tindakan pencurian oknum security itu sekitar bulan Februari dan Maret, kemudian dilaporkan ke Syamsul pada bulan Mei, saat itu juga, Syamsul tanya berapa uang yang hilang, dijawab oleh Nila Kanti hanya Rp 100 ribu.


"Memang ada video rekaman itu, tetapi saya tidak melihat adik saya memegang uang, hanya membuka laci, mengambil kertas dan bal poin serta pindahkan tas, itu saja yang terlihat dalam video itu, dan saya tanya yang yang hilang hanya Rp 100 ribu saja," ungkap Syamsul.


Disinggung soal pemberhentian Nila Kanti sebagai bendahara, Syamsul mengaku benar, tetapi bukan dipecat hanya saja Nila Kanti diroling ke bagian perpustakaan sambil menunggu perbaikan buku catatan keuangan yang bermasalah selama dua tahun terakhir.


"Saya hanya roling dia (Nila Kanti, red) menjadi kepala perpustakaan sembari menyelesaikan tabungan yang bermasalah, bahasa roling ini lah yang dia nggak mau terima, dia tetap mau jadi bendahara," papar Syamsul.


Akibat Nila Kanti ngotot saat itu pada Sabtu siang, akhirnya Syamsul mengalah, sambil menyuruh Nila Kanti membawa semua berkas dan dokumen pada hari Senin, termasuk satu unit leptop yang dimaksud.


Namun pada Minggu malam, suasana di group WhatsApp SD IT Al-Hilmi mulai memanas, berbagai komentar terpapar dalam group tersebut, sehingga Syamsul mengeluarkan statement kepada Nila Kanti untuk beristirahat sementara waktu.


"Malam itu juga saya suruh istirahat dia dari posisi bendahara, bukan saya pecat, dan sejak itu pula, dia tidak lagi masuk kerja, bahkan saya mengirim surat pemanggilan untuk masuk kerja sebanyak tiga kali," terang Syamsul.


Kemudian terkait pengalihan saldo tanpa sepengetahuan Nila Kanti ke dalam rekening yang baru, Syamsul membenarkan hal itu. Sebab, jika tidak dilakukan hal itu tentu para pegawai tidak bisa menerima gaji maupun biaya untuk operasional.


"Uang yang diduga dibawa sama dia itu adalah uang tunai, beda lagi uang yang di rekening itu, uang yang ada di rekening itu lah yang kami alihkan, kalau tidak begitu, mau gaji pakai apa para pegawai," tandasnya.(Din)