Ruang Kepala SMKN 1 Hu,u Disegel Ketua Komite dan Warga
Cari Berita

Iklan 970x90px

Ruang Kepala SMKN 1 Hu,u Disegel Ketua Komite dan Warga

Thursday, February 9, 2023

Foto: Momen penyegelan ruang Kepala Sekolah oleh warga dan Ketua Komite, dan Saat Sesi Wawancara dilakukan Wartawan.


 Dompu, Infobima.com - Sorakan Ketua Komite SMKN 1 Hu,u bersama warga yang meminta Kepala SMKN 1 Hu,u, Kecamatan Hu,u, Kabupaten Dompu, NTB, turun dari jabatannya. Dengan lantang menyampaikan aspirasinya lewat orasi singkat dilakukan, pada Kamis (9/2/23). 


Saking seriusnya, ruang Kepala SMKN 1 Hu,u, pun mereka segel, dan hingga berita ini diterbitkan belum ada upaya dari pihak tertentu yang mencoba membuka penyegelan itu.


Menurut Ketua Komite, sekaligus korlap aksi Sukrin Arahman. Alasan mereka meminta Kepala SMKN 1 Hu,u untuk turun dari jabatannya itu, karena dia (kepala sekolah,red) selalu memperlakukan bawahannya seperti budak, dan sering menggunakan kata kasar dalam memerintah bawahannya. 


Selain itu, Kepala sekolah juga dianggap merupakan pemimpin otoriter yang mau menang sendiri (terutama dalam pengambilan keputusan, penggunaan anggaran di sekolah). Dia juga dianggap tidak memberikan contoh yang baik kepada bawahan, yakni dengan melakukan tindakan/perbuatan oleh sebagian guru, dan tidak disiplin ketika meninggalkan sekolah tanpa konfirmasi.


Gejolak yang terjadi di lingkup SMKN 1 Hu,u ini telah terpendam lama, bahkan pada bulan februari 2022 lalu, saat ada kunjungan Wakil Gubernur NTB di wilayah setempat, sebagai besar guru SMKN 1 Hu,u telah membuat surat terbuka untuk Gubernur NTB dengan permohonan pergantian Kepala SMKN 1 Hu,u, yang ditandatangani oleh 41 orang guru dengan alasan di atas.


Pada puncak kemarahan guru terjadi, sampai salah seorang operator Dapodik harus mengundurkan diri, lantaran dituduh telah lantang masuk dalam akun pribadi kepala sekolah untuk memasukan penilaian bagi kinerja seorang guru, yang tidak lain adalah suami dari operator itu sendiri.


Kepala SMKN 1 Hu,u, Rosyidah, S.Pd, yang ditemui oleh beberapa awak media di tempat kerja, pada Kamis 9 Februari, mengaku.


"Saya punya akun Gmail SAPK yang terhubung langsung dengan E-kinerja, tapi yang mengetahui password hanya saya dan operator saja, namun ketika saya ingin masuk dalam akun itu, ternyata saya tidak bisa laoding, rupanya password saya sudah diganti oleh operator ini (Ibu Dewi). Dan ibu Dewi mengatakan kepada saya, jangan di reset, kenapa saya tidak boleh reset padah ini akun yang menyangkut kebijakan saya" katanya.


Tidak hanya itu, Kepala SMKN 1 Hu,u itu meminta juga Sasaran Kerja Pegawai (SKP) kepada ibu Dewi tersebut, yang menurutnya, ada sebagian yang belum di buat, untuk mengusulkan kenaikan pangkat per-1 April 2023 ini.


"SKP tersebut sudah saya tanda tangani, tapi menurut ibu Dewi, bukan hanya tanda tangan manual itu saja, tapi SKP ini terhubung dalam link E-kinerja, dan di sana masuklah ibu Dewi ini menggunakan kewenangan saya sebagai kepala sekolah untuk menilai suaminya" katanya.


Namun, hal itu dibantah pula oleh operator bernama ibu Dewi yang dikonfirmasi media ini. Dia mengakui jika pihaknya memang membuka Akun tersebut untuk memasukan nilai kinerja suaminya, namun nilai yang telah dimasukan tersebut bukan asal cantumkan saja olehnya, melainkan sesuai dengan salinan nilai yang ada.


"Hasil nilai itu tidak ada yang saya rubah dari lampiran salinan nilai itu, meskipun itu nilai untuk suami saya sendiri. Kalau soal akun, itu bukan dia bikin sendiri Akunya, tapi taman saya yang bikin akun tersebut, dia (kepala sekolah,red) tidak berani meminta langsung password akun itu kepada teman saya, melainkan saya sendiri yang diminta untuk riset akun tersebut" ungkapnya.


Namun, atas penyegelan ruang Kepala Sekolah itu terjadi, Kapolsek Hu,u, IPDA Sumaharto tengah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik Camat Hu,u, Kepala Desa Daha sebagai pemilik wilayah maupun warga setempat untuk berupaya membuka kembali penyegelan itu, dan Kapolsek memastikan jika penyegelan itu akan dibuka pada esok hari.


"Insya Allah besok pagi kita akan buka penyegelan nya, bersama pak Camat, Kepala Desa dan Warga" tandasnya.(D)