Kegiatan Coffee Morning TNI, Wartawan dan LSM di Makodim 1614 Dompu
Dompu, Infobima.com - Beberapa kritik dan saran disampaikan sejumlah wartawan dan LSM Dompu yang diterima Dandim 1614 Dompu Letkol Kav Taufiq, S.Sos lewat Coffee Morning yang dilakukan di Makodim 1614 Dompu, Selasa 21 Maret 2023.
Meski demikian, tujuan mulia Dandim Dompu dalam menerima kritik dan saran ini semata-mata untuk membangun sinergitas antara TNI, Wartawan dan LSM supaya tidak terjadi miskomunikasi.
Diawali dengan penyampaian Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Dompu, Nasrullah, dia mengingatkan bahwa, sejauh ini peran serta dari TNI sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Dompu dinilai sudah maksimal.
"Kami sadar benar bagaimana peran TNI, mulai dari jajaran Kodim sampai Babinsa melakukan gerakan menanam jagung pada awal-awal Dompu mulai tanam jagung, sementara masyarakat sendiri belum ada yang mau menanam jagung. Tapi berkat gerakan pemerintah dan jajaran kodim, kini Dompu bisa dikenal oleh dunia dengan penghasilan jagungnya itu" Ungkap Nasrullah.
Disisi lain, Ketua SMSI Iwan Sakral mencoba mengajukan saran, dia berharap agar Dandim dapat menanggulangi tentang keresahan masyarakat yang tidak mampu di atasi oleh pemerintah daerah, terkait penanganan air bersih.
"Saran saya, bisa tidak jika anggaran Distrik Militer di Kodim Dompu (TNI Manunggal) yang setiap tahun dianggarkan dari pusat itu, untuk mengamankan aset air kebutuhan masyarakat ini, saya yakin, alangkah besarnya nama TNI di mata masyarakat ketika kebutuhan dasar masyarakat ini bisa dipenuhi oleh Dandim" Kata Iwan Sakra.
Kritik pedas disampaikan Ketua GMNI Cabang Dompu, Son Marhaen, dia melirik soal kerusakan hutan dan ilegal logging yang marak terjadi saat di Dompu, dia mengacu pada surat keputusan (SK) P3H yang dikeluarkan oleh Gubernur NTB tentang keterlibatan TNI, Polri dan Kehutanan dalam mengamankan hutan.
Menurut hasil investasinya di tengah masyarakat, Son Marhaen mengatakan, jika terjadinya kerusakan hutan ini bukan semata-mata karena masyarakat menanam jagung, melainkan terjadi pembiaran ilegal logging oleh unsur keamanan hutan.
"Itu hasil penelitian kita, karena saat kita turun ke lapangan untuk menanyakan hal itu, rata-rata masyarakat mengatakan, kenapa ilegal logging itu bisa menebang hutang, lalu kita masyarakat tidak bisa melakukan itu, sementara kita disini sama-sama mencari makan" tandasnya.
Selain itu, disarankan juga agar TNI Kodim Dompu dapat bersinergi dengan Polres Dompu dalam mengamankan bulan suci ramadhan tahun ini, dengan menertibkan anak-anak yang menggunakan petasan (Marcon) saat pelaksanaan sholat tarawih. Anggota Kodim juga diminta untuk terlibat dalam patroli keamanan untuk membasmi pelaku pemanah misterius di jalan.
Menanggapi beberapa kritik dan saran tersebut, Dandim Dompu akan mencoba melakukan koordinasi dengan unsur Polres Dompu, guna mengamankan ketertiban pada bulan suci ramadhan nanti, dalam mengatasi penggunaan Marcon dan motor racing.
"Ini akan menjadi atensi, kita akan melakukan kolaborasi dengan Kabag Ops Polres Dompu. Nanti kita akan coba benahi semuanya, bagaimana anak-anak itu bisa sadar, agar mereka bisa memahami bahwa yang mereka lakukan itu adalah salah" Tandas Dandim.
Sementara yang berkaitan dengan penggunaan kawasan hutan yang tidak tepat, Dandim menuturkan, bahwa Dompu ini sungguh indah, hanya saja sumber daya manusianya yang perlu di benahi.
"Tentunya proses untuk mengembalikan hutan itu tidak mudah, tapi saya punya ide, punya punya semacam gagasan, bagaimana memutuskan mata rantai bagi generasi yang gagal. Saya punya ide, kalau taman kodim Dompu itu mau saya rubah menjadi warung NKRI, dimana warung NKRI ini adalah warung edukasi untuk memberikan wawasan kepada adik-adik kita. Pola yang saya mainkan dalam kegiatan disitu bukan untuk semata-mata untuk mencapai keuntungan, tetapi disitu untuk memberikan wawasan, motivasi dan membangkitkan iger bagi adik-adik kita" jalan Dandim Dompu.(D)