Ketua PWI Dompu Sorot, Banyak Wartawan Tidak Mau Belajar Akibat Manja dengan Rilisan Polisi -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Ketua PWI Dompu Sorot, Banyak Wartawan Tidak Mau Belajar Akibat Manja dengan Rilisan Polisi

Friday, February 28, 2025



 Dompu, Info Bima - Kegiatan silahturahmi Kasat Reskrim Polres Dompu bersama insan Pers (wartawan) Kabupaten Dompu NTB, dalam menyambut bulan suci ramadhan berlangsung Kafe Uma Tua Kamis 27 Februari 2025.


Di momen itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Dompu, Muhidin menyoroti pesatnya perkembangan wartawan/Pers Dompu, namun sayang masih banyak yang mengandalkan rilisan dari polisi yang siap tayang (rilisan jadi) sehingga banyak wartawan yang enggan belajar menulis. 


"Sejauh ini tercipta keakraban yang luar biasa antara tema-teman kepolisian, kendati demikan kita agak sulit untuk main konfirmasi berita karena ada rilisan dari tema-teman kepolisian. Sebenarnya hal ini akan membuat wartawan menjadi rugi karena banyak wartawan yang jadinya tidak mau belajar" Ujarnya. 


Acara silaturahmi dalam menyambut bulan suci ramadhan terebut menghadirkan seluruh insan pers sekabupaten Dompu, bahkan dihadiri juga beberapa pimpinan organisasi media maupun wartawan. Selain Ketua PWI Muhidin, ada juga DPD Ketua MIO Indonesia Kabupaten Dompu, Sarwon, Ketua IPJI Supriyadin dan Ketua PWRI Aminullah. 


Pada kesempatan itu, Ketua IPJI Dompu, Supriyadin isyaratkan kepada seluruh jurnalistik Dompu agar 

semua tidak mencederai ketetapan Dewan Pers serta menjunjung tinggi kode etik. 


"Kita harus bisa menjaga marwah kode etik, meski kita berbeda organisasi tapi kita harus satu menjunjung tinggi kode etik" Ungkapnya. 


Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD MIO Indonesia Kabupaten Dompu, Sarwon di momen itu justru menubruk soal peran pihak Kepolisian Polres Dompu dalam merespon kehadiran teman-teman media yang hendak melakukan konfirmasi berita, namun jarang ditanggapi oleh unsur yang berwenang di satuan kepolisian polres Dompu sejauh ini. 


"Kami sebenarnya orang-orang yang inginnya praktis, tidak materealistik tapi realistik. Kebutuhan pokok wartawan selama ini itu hanya konfirmasi. Bentuk kita sinergitas, ketika tema-teman wartawan konfirmasi, bapak tidak mau menjawab pun, walau hanya menjawab, "maaf saya belum bisa menjawab, dan itu sudah merupakan konfirmasi, ketimbang hanya membaca pesan tapi tidak menjawab, lebih-lebih tidak dibaca. Ini yang menjadi keluhan yang sering saya dengar. Ini akan menjadi persoalan ketika wartawan itu sama-sama jalan lurus sehingga berita itu terkesan naik sepihak" Kata pria yang kerap disapa Om Won itu. (Din)