Doktor Jamu Buka Rahasia Bisnisnya
Cari Berita

Iklan 970x90px

Doktor Jamu Buka Rahasia Bisnisnya

Wednesday, October 18, 2017


Dompu NTB, koranlensapos.com *** Nasrin H. Mukhtar. Nama itu tak lagi asing bagi masyarakat Bumi Gora NTB ini. Siapa lagi kalau bukan pengusaha jamu tradisional yang berdomisili di Kota Mataram. Apalagi setelah kesuksesannya memproduksi teh kelor atau yang lebih ngetrend dengan nama Teh Moringa.  Karena produk teh celup dengan bahan baku ro'o parongge yang berasal dari kampung halamannya di Desa Malaju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu tersebut telah merambah ke hampir seluruh kota di Indonesia bahkan menjangkau pasaran luar negeri.  Belum lama ini, Nasrin kembali memperkenalkan produk baru di pasaran yaitu "Markani Maniki".

Sebuah nama yang mirip bahasa Jepang, tetapi sebenarnya diambil dari bahasa Dompu yang berarti rempah-rempah  komplit memanfaatkan potensi sumberdaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan budaya masyarakat Dompu.  Saat diundang sebagai salah satu pembicara pada acara Panggung Inspirasi Bisnis yang dihelat di Gedung Pemuda Dompu, Ahad (15/10) lalu, Ketua komunitas Tangan Di Atas (TDA) NTB ini membuka rahasia di balik kesuksesannya berbisnis jamu. Diungkap Sang Doktor Jamu yang familiar dipanggil Paduka ini, usaha jamu digelutinya sejak tahun 1993.

Banyak problema serta hambatan yang dihadapinya dalam memulai usaha sendiri meracik jamu tradisional. Hambatan-hambatan tersebut diistilahkannya dengan "Minus Lima". Di antaranya adalah modal kecil dan pendidikan rendah yang hanya tamatan SMP. Namun dirinya pantang menyerah dengan semua itu. Tekadnya kuat meraih mimpi untuk membahagiakan kedua orang tua dan orang-orang yang dicintainya. Keyakinannya untuk meraih kesuksesan mengalahkan semua hambatan yang menghadangnya. "Fokus adalah kunci utama bisnis. Dari tahun 1993 sampai sekarang saya tetap konsisten dengan jamu. Konsistensi dalam bisnis membuka cakrawala bisnis kita," ungkapnya.

Nasrin tak sependapat dengan pengusaha yang selalu berpindah-pindah jenis usaha yang digelutinya. Selanjutnya dalam melihat peluang bisnis, harus memperhatikan 3 (tiga) hal yaitu harus sesuai dengan hobi, mencermati problem yang ada di sekitarnya sebagai peluang usaha dan disesuaikan dengan keahlian (skill) yang dimiliki. Dalam hal keahlian, lanjutnya bisa dipelajari sembari berjalan karena kemajuan teknologi mempermudah proses belajar itu.  Kemajuan akses informasi melalui internet juga memungkinkan bagi seseorang untuk belajar dari pengalaman orang-orang yang sukses di bidang masing-masing sehingga bisa meniru dan kemudian melakukan modifikasi dan dan berinovasi. "Kiat bisnis adalah amati, tiru, modifikasi dan inovasi," tutupnya.(Amin Dompu)