Jalur Kamudi Kerap Terjadi Kecelakaan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Jalur Kamudi Kerap Terjadi Kecelakaan

Friday, October 20, 2017


Dompu NTB,  Koranlensapos.com *** Kondisi sepanjang jalur turunan menuju ke dusun Kamudi Desa Rababaka Kecamatan Woja Kabupaten Dompu yang terjal, menukik tajam, bergelombang serta banyak batu-batu gunung nan keras yang menonjol mengakibatkan kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dusun Kamudi, Suhada kepada media ini Jum'at lalu di jalur tersebut."Sering sekali terjadi kecelakaan di jalur ini. Kemarin anak sekolah jatuh di sana," kata Suhada sembari menunjuk lokasi tempat kecelakaan pelajar itu.

Suhada juga memperlihatkan di galeri handphonenya  foto truck terguling di jalur itu. "Truck ini jatuh sekitar 2-3 minggu lalu," ungkapnya sambil menunjuk salah satu turunan menukik lagi menikung tajam. Kadus Kamudi ini menceritakan pula akhir 2016 lalu, ada seorang ibu mau melahirkan hendak dibawa ke Rumah Sakit. Karena dimuat dengan kendaraan tak memungkinkan, sehingga sang ibu yang hamil tua ini diusung dengan tandu. Akhirnya wanita itu melahirkan di tengah jalan. "Kami berharap pemerintah memperhatikan nasib kami warga dusun Kamudi ini. Kecelakaan sudah seringkali terjadi di sini sudah tidak bisa dihitung lagi," kata Suhada.

Suhada mengemukakan tahun 2014 lalu, pihaknya pernah bersurat ke Pemda Dompu, Bappeda dan Litbang serta Dinas PU agar pemerintah memperbaiki kondisi jalan tersebut namun hingga kini belum ada realisasi. "Realisasinya hanya jembatan di sungai itu," ujarnya. Lewat pemerintah desa Rababaka juga, pihaknya pernah meminta agar dilakukan peningkatan jalan tersebut melalui dana ADD. Akan tetapi juga tak mampu dipenuhi oleh Pemdes Rababaka."Yang kami harapkan pak Bupati beserta jajarannya bisa meningkatkan jalan ini karena ini sangat vital bagi kami. Saya khawatir semakin lama akan fatal akibatnya, ada jatuh korban di sini," tuturnya seraya menambahkan bahwa belum pernah ada perbaikan di jalur tersebut. Beberapa waktu lalu, dua orang bidan desa yang bertugas di sana juga mengalami kecelakaan dengan sepeda motornya saat menuruni jalur itu.

Mantan Kepala SD Kamudi, Mukhtar punya kisah tersendiri mengenai jalur ini. Karena pernah jatuh dari sepeda motor saat melewati jalur ini, maka selama bertugas di Kamudi sekitar 4 tahun lamanya, ia lebih memilih berjalan kaki ketimbang naik sepeda motor. "Sudah banyak orang yang jatuh di situ (jalur Kamudi,red). Saya juga pernah jatuh, makanya saya pilih jalan kaki saja meskipun jauh," kata Mukhtar yang kini telah dipindahtugaskan di SDN 31 Woja di desa Serakapi ini.

Selain persoalan jalur transportasi, Suhada menuturkan pula sejak bulan Juni lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menjadi alat penerangan satu-satunya di dusun tersebut telah mati total. Dusun terpencil tersebut semakin terisolir. Arus informasi dari luar tidak dapat diakses karena televisi tidak bisa difungsikan lagi. Anak-anak sekolah juga tidak bisa belajar pada malam hari. "Kami sudah datang menemui Manajer PLN, beliau menyanggupi akan memprioritaskan program listrik masuk desa di dusun Kamudi ini. Itu yang sedang kami tunggu," kata Kadus Kamudi tersebut.

Manajer PLN Rayon Dompu, Muhammad Yamin yang ingin dikonfirmasi media ini mengenai hal itu pada Senin kemarin tidak berada di tempat. "Manajer sedang ada kegiatan di Mataram," kata Humas PLN, Muhaimin. Sebagai informasi jumlah warga dusun Kamudi saat ini 60 KK dengan jumlah penduduk 227 jiwa.(Amin Dompu).