Dusun Tangga Baru dan Tanjung Baru Sepakat Islah
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dusun Tangga Baru dan Tanjung Baru Sepakat Islah

Tuesday, March 6, 2018

Dandim 1608 Bima saat pimpin kesepakatan Islah


Bima, koranlensapos.com**Pertikaian Dusun Tangga Baru dan Dusun Tanjung Baru Desa Tangga Baru Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB beberapa waktu lalu berdampak pada saling  menyerang antara warga dalam satu Desa tersebut. Upaya damai berbagai pihak, diantaranya Komandan Kodim 1608 Bima untuk meredam situasi panas yang terjadi sejak awal kejadian, membuahkan hasil. Minggu pagi (4/3/2018) kemarin, Dandim 1608 Bima, Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra bersama Muspika Kecamatan Monta berhasil memediasi kesepakatan islah warga Dusun Tangga Baru dan Tanjung Baru, sedikitnya 300 warga hadir dilapangan bola Desa setempat persis tempat kejadian pembunuhan untuk dimediasi. Menurut Dandim, bahwa saat ini Warga dalam satu Desa tersebut sepakat tidak ada lagi pertikaian diantara mereka dan sesungguhnya warga menyadari bahwa mereka satu Desa hanya beda Dusun saja, mereka menyesal apa yang mereka lakukan selama ini, dan berjanji tidak akan membuat langkah-langkah yang merugikan untuk kedepannya nanti, kata Dandim mengutip pembicaraan kedua belah pihak.


Dandim melanjutkan, bahwa dengan adanya islah ini, mereka dapat melakukan aktivitas seperti biasa, tanpa ada rasa takut dan kekhawatiran dengan Warga Dusun sebelah. Begitu pula Dandim dan Muspika memberikan keyakinan kepada warga, bahwa kasus ini serahkan sepenuhnya kepada institusi hukum yang berwenang, jadi masyarakat jangan takut untuk menjadi saksi. Dandim juga  menegaskan bahwa setiap perkara pidana pasti ada konsekwensi hukumnya, setelah diberikan pemahaman seperti itu, akhirnya mereka siap dan menerima, berapapun mereka diperiksa oleh polisi, mereka tidak akan mengganggu proses yang akan berjalan. Begitu pula dengan warga Dusun Tangga baru, merekapun sepakat untuk tidak lagi menyerang dan mereka siap menjadi saksi, urai Dandim.


Dandim 1608 Bima juga mengomentari, bahwa “Pengalaman adalah guru yang terbaik, tetapi apa iya kita harus mengalami dulu baru bisa kita mempelajari, kita bisa melihat pengalaman yang terjadi pada orang lain dan pengalaman yang terjadi pada tempat lain, dengan adanya contoh seperti ini, kita sangat mengharapkan agar masyarakat juga bisa bisa belajar dari berbagai hal yang pernah terjadi sebelumnya, penyelesaian dengan cara bijak, kalau memang ada permasalahan selalu ada penyelesaiannya secara hukum atau dengan yang lain, tapi tidak dengan  cara penyelesaian menurut selera dan caranya masing-masing” tutup Dandim menyarankan. (Sukur)