Kembali Warga Bima Menyoroti Pembangunan Terminal LPG di Bima
Cari Berita

Iklan 970x90px

Kembali Warga Bima Menyoroti Pembangunan Terminal LPG di Bima

Sunday, January 24, 2021

Foto : Proyek Terminal LPG di Lingkungan NIU Kota Bima.


Kota Bima, Media Info Bima Online - Salah satu Aktifis Bima, Abdul Natsir, kembali menyoroti kerja Pihak PT. Barata Indonesia Wilayah Bima, sebagai Konstruksi dan pelaksana pembangunan Terminal LPG untuk tidak beraktifitas dulu karena pekerjaan tersebut sudah berakhir masa kontraknya. Minggu, (24/1/2021).


Abdul Natsir minta PT. Barata Indonesia, hentikan dulu pekerjaan sementara waktu, karena pekerjaan tersebut sudah molor waktu dari Kalender kontra kerja.

Disamping Molor waktu, pekerjaannya, juga pekerjaan tersebut Asal-asalan, tidak sesuai dengan Kapasitas kekuatan yang direncanakan dari awal. Serta tidak Mengatogi Izin Resmi Dari Dinas terkait seperti DPMPTSP dan DKP Propinsi NTB.


Seharusnya, Proyek pembangunan Ternimal LPG itu, diselesaikan akhir tahun 2020. Itu sesuai kalender yang tercantum dalam kontrak kerja, sekarang sudah masuk tahun 2021 ada apa?.


Kenapa PT. Barata Indonesia wilayah Bima berani sekali membangun Terminal LPG sebelum mengantongi izin resmi dari Dinas terkait, dan syarat untuk membangun sesuatu itu harus dipenuhi dulu secara administrasi seperti Surat Izin resmi, apalagi laut itu adalah milik Negara, jangan seenaknya bangun tampa melengkapi Administrasi. Beginilah jadinya tampa saling menghargai satu sama lainnya. Tegas Putra Langgudu ini.

"Kalau tidak ada Izin Resmi Dari Dinas terkait hentikan dulu pekerjaan sementara waktu" katanya.


Ditambahkannya, kepada Pihak PT. Pertamina pemilik proyek Pembangunan Terminal LPG, berharap penuhi dulu Surat Izin Resmi Dari Dinas terkait, serta dilakukan Tender ulang, karena Pihak PT. Barata Indonesia sudah berakhir masa kontrak kerjanya, selama 18 bulan, juga tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal kotraknya, tegasnya.


Diakhir pembicaraannya Putra Langgudu berharap kepada PT. Pertamina, ambil sikap, kalau PT. Pertamina tidak bersikap, kami akan bersikap dengan rekan-rekan yang lain nanti, ini akan merugikan warga Kota Bima umumnya Bima-NTB, tutupnya, (Usman).