BERAMALLAH DENGAN HATI YANG TULUS
Cari Berita

Iklan 970x90px

BERAMALLAH DENGAN HATI YANG TULUS

Friday, April 2, 2021

Oleh : Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Media Info Bima Online - Setiap orang mengharapkan agar amal yang dilakukannya harus menghasilkan hasil yang baik dan menghasilkan kebaikan bagi dirinya. Tiak manusia satu pun yang menginginkan amalnya sia-sia. Untuk itulah, maka Islam menetapkan bahwa sebuah amal harus dilakukan dengan hati yang tulus, hati yang ikhlas, hati yang hanya tertuju kepada Allah.


Setiap sarana yang diberikan oleh Allah pada dirimu harus dimanfaatkan untuk beribadah kepada-Nya dengan hati yang tulus. Seluruh fasilitasyang ada di dalam badanmu, mukamu, kepalamu, lidahmu, tanganmu, dan kakimu, serta hatimu harus dimanfaatkan untuk taat dan ibadah kepada Allah. Sebab, semua yang kamu miliki pada dirimu tidak akan bermanfaat kelak, jika engkau tidak memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah. Kesehatanmu, dan kegagahanmu, serta kecantikanmu yang dianugerahkan Allah tidak akan berguna, jika tidak dimanfaatkan untuk beribadah kepada-Nya. Sebab, Allah tidak akan melihat kepada ketamapanan dan kecantikanmu.



Harta dan kekayaan yang bertumpuk-tumpuk yang kamu miliki tidak akan berguna, jika harta itu tidak engkau manfaatkan untuk beribadah dan taat kepada Allah. Gunakan harta yang kamu miliki untuk beribadah kepada Allah. Mumpung, kamu masih memiliki harta. Sebab, jika hartamu sudah diambil kembali oleh Allah, maka engkau tidak sanggup untuk menahannya, dan hartamu itu tidak akan berguna. Ingatlah bahwa Allah tidak akan memperhatikan kamu karena kekayaanmu karena hartamu, dan karena kehebatanmu.

Kehebatanmu karena jabatanmu yang tinggi yang engkau sandang pada saat ini harus dimanfaatkan untuk ibadah dan taat kepada Allah. Gunakanlah jabatanmu itu dalam rangka menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik, amal saleh yang menghasilklan kebaikan bagi dirimu. Mumpung engkau sedang menduduki jabatan. Sebab, jika Allah telah mencabut jabatanmu itu, engkau tidak akan berdaya untuk menahannya, dan engkau tidak memiliki jabatan lagi. Saat itu engkau tidak berdaya untuk berbuat banyak lagi. Sebab, Allah tidak akan memperhatikan jabatan yang engkau sandang.

Yang Allah lihat, dan perhatikan hanya pada amal yang kamu lakukan dengan ikhlas. Amalmu itulah yang akan dicatat oleh Allah, amal itulah yang akan dimilai oleh Allah. Amal yang paling baik adalah amal yang dilakukan dengan hati yang tulus. Sekecil apa pun amal yang kamu lakukan harus disertai dengan ketulusan dan keikhlasan hati. Amal yang dilakukan tanpa hati yang ikhlas, adalah amal yang sia-sia, yang tidak berguna. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah dalam sebuah hadisnya, sebagai berikut;

عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ، فَمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ صَالِحٌ تَحَنَّنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ، وَإِنَّمَا أَنْتُمْ بَنِي آدَمَ أَكْرَمُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ». رواه ابن المبارك

Dari Yahya ibn Abi Katsir, dia berkata. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan memperhatikan pada tampilanmu dan tidak pula pada kekayaan yang engkau miliki. Akkan tetapi, Allah hanya memperhatikan pada pada hatimu dan amalmu. Karena itu, barang siapa yang memiliki hati yang baik (ikhlas), maka Allah akan menyayangi damn mencintainya. Wahai bani Adam, hanya orang-orang yang paling mulia di sisi Allah hanyalah orang-orang yang paling bertakwa kepadamu.” HR Ibn al-Mubarak.

Manusia yang paling baik, bukan karena tampilannya, bukan karena banyaknya harta yang dimiliki, bukan karena jabatan dan kedudukan yang tinggi yang disandangnya, bukan pula karena kehebatannya dalam banyak hal. Tetapi, manusia yang paling hebat adalah manusia yang paling baik amalnya dan yang paling ikhlas dalam beramal.

Semoga pesan ini bermanfaat bagi kita. Aamiin. Wallaahu a’lam bi al-shawaab.

Jakarta-Kediaman Matraman, Jum'at, 02//04/2021. (Usman).