Distribusi Bening Bawang Putih Terlambat, Legislator PKS Asal Dapil NTB I Bersuara
Cari Berita

Iklan 970x90px

Distribusi Bening Bawang Putih Terlambat, Legislator PKS Asal Dapil NTB I Bersuara

Tuesday, July 13, 2021

Foto : Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PKS, Johan Rosihan.


Jakarta, Media Unfo Bima Online - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyoroti keterlambatan distribusi benih bawang putih ke Nusa Tenggara Barat yang bersumber dari program pengembangan budidaya bawang putih.


Menurut Johan, distribusi benih bawang putih yang tidak tepat waktu di NTB menghambat petani dalam meningkatkan produksi tanaman pangan tersebut. Untuk itu, legislator asal daerah pemilihan Pulau Sumbawa ini mendesak pemerintah memerbaiki fungsi saluran distribusi.


Politisi PKS ini menyebut, benih bawang putih merupakan bagian penting dalam proses produksi tanaman, sehingga realisasi distribusi yang tepat waktu sangat vital. Karena berhubungan dengan faktor cuaca dan karakter musim untuk budidaya bawang putih.


“Saya tekankan kepada pemerintah segera memperbaiki fungsi berbagai saluran distribusi benih dan menciptakan sistem distrbusi benih yang lebih tepat waktu dan tepat sasaran agar petani sebagai penerima akhir dari benih tersebut dapat menerima manfaat dan menggunakan benih dari pemerintah secara optimal sebagai program peningkatan produksi bawang putih  nasional,” pinta Johan melalui siaran pers yang diterima Redaksi Berita11.com, Senin (12/7/2021).


Johan menegaskan, sistem kontrol ketat terhadap pelaksanaan distribusi benih bawang putih agar tepat waktu, sehingga sesuai kebutuhan lapangan. “Jangan sampai banyak permainan yang lost control yang berakibat merugikan negara. Saya minta semua pihak ikut mengawasi pelaksanaan distribusi benih bawang putih ini secara baik, agar cita-cita kita mewujudkan swasembawa bawang putih segera tercapai dan tidak tergantung lagi dengan impor,” kata Johan.


Menurut dia, aspek perbenihan tidak hanya berkaitan penerapan teknologi, namun juga ditentukan jaminan kualitas, ketersediaan dan sistem distribusi. Oleh karenanya dia berharap distribusi benih bawang putih  di NTB yang terpusat di Sembalun lebih tepat waktu dan memiliki kualitas benih yang bagus. “Serta memiliki skema yang tepat jumlah dan tepat waktu sesuai dengan yang seharusnya diterima petani,” kata Johan.


Johan juga mendorong pemerintah segera memperbaiki fungsi saluran distribusi benih bawang putih di Provinsi NTB, di mana saluran distribusi ini harus mampu mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan penerimaan jumlah yang lebih presisi dari produsen benih ke petani.


“Saya minta kebutuhan petani akan benih bawang putih harus terpenuhi secara lebih presisi serta kegiatan distribusinya dapat lebih lancar dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan,” tandas Johan. (Usman).