Johan Rosihan, Anggota DPR RI, Soroti Distribusi Benih Bawang Putih Yang Kerap Tak Tepat Waktu di NTB
Cari Berita

Iklan 970x90px

Johan Rosihan, Anggota DPR RI, Soroti Distribusi Benih Bawang Putih Yang Kerap Tak Tepat Waktu di NTB

Wednesday, July 14, 2021

Foto : Anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTB I (Pulau Sumbawa), Johan Rosihan ST


Jakarta, Media Info Bima Online - Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PKS, Dapil NTB I (Pulau Sumbawa), Johan Rosihan menyoroti berbagai persoalan terkait pendistribusian benih ke petani dalam rangka program pengembangan budidaya bawang putih. Wabil khusus di NTB yang mana kondisinya mengalami keterlambatan distribusi. Padahal benih tersebut sangat dibutuhkan petani karena berhubungan dengan pemanfaatan moment cuaca yang aman untuk pertumbuhan bawang putih.


“Hal ini sangat disayangkan karena faktor distribusi yang kurang baik telah menjadi penghambat untuk membantu petani demi optimalnya peningkatan produksi bawang putih nasional,” ujar Johan.


Politisi PKS ini menyebut, bahwa benih bawang putih merupakan salah satu input penting dalam proses produksi tanaman. Sehingga realisasi distribusi yang tepat waktu sangat vital diperlukan. Sebab berhubungan dengan faktor cuaca dan karakter musim untuk budidaya bawang putih.


“Saya tekankan kepada pemerintah untuk segera memperbaiki fungsi berbagai saluran distribusi benih dan menciptakan sistem distrbusi benih yang lebih tepat waktu dan tepat sasaran agar petani sebagai penerima akhir dari benih tersebut dapat menerima manfaat dan menggunakan benih dari pemerintah secara optimal sebagai program peningkatan produksi bawang putih  nasional,” tegasnya. Johan.


Mantan Anggota DPRD Provinsi NTB ini meminta agar ada sistem kontrol (controlling system) yang ketat terhadap pelaksanaan distribusi benih bawang putih. Harapannya, agar distribusi tepat waktu dan pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan lapangan. Jangan sampai banyak permainan yang lost control yang berakibat merugikan negara.


“Saya mengajak semua pihak ikut mengawasi pelaksanaan distribusi benih bawang putih ini secara baik, agar cita-cita kita mewujudkan swasembawa bawang putih segera tercapai dan tidak tergantung lagi dengan impor,” ajaknya.


Legislator dari Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa) ini menyatakan, bahwa aspek perbenihan tidak hanya terkait penerapan teknologi dalam perbanyakannya. Namun juga sangat ditentukan oleh jaminan kualitas, ketersediaan dan sistem distribusinya. Ia pun sangat berharap, pendistribusian benih bawang putih di NTB yang terpusat di Sembalun lebih tepat waktu dan memiliki kualitas benih yang bagus serta memiliki skema yang tepat jumlah serta tepat waktu, sesuai dengan yang seharusnya diterima petani.


Wakil rakyat kelahiran Sumbawa, 29 Oktober 1972 lalu ini mendorong pemerintah segera bertindak memperbaiki fungsi saluran distribusi benih bawang putih di NTB. Dimana, saluran distribusi ini harus mampu mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan penerimaan jumlah yang lebih presisi dari produsen benih ke petani.


“Saya minta kebutuhan petani akan benih bawang putih harus terpenuhi secara lebih presisi serta kegiatan distribusinya dapat lebih lancar dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan,” tegasnya.


Ia pun berharap, agar perbaikan fungsi saluran distribusi ini dapat dilakukan lebih serius. Karena selama ini, paradigma bantuan benih biasanya hanya berorientasi bahwa bantuan tersebut telah diterima petani dengan jumlah tertentu. Namun sering abai pada aspek ketepatan waktu dan kualitas benih pada saat diterima petani.


“Bahkan, sering kali tidak ada evaluasi pemanfaatan bantuan benih tersebut serta nilai kemanfaatan bantuan benih dalam sistem budidaya bawang putih yang dilakukan oleh petani,” tutup Mantan anggota DPRD NTB tiga periode ini. (Usman).