Fakta Baru Program RHL; Kegiatan Penyulaman 398 Hektar Lahan Hanya Sedia 100 Ribu Bibit
Cari Berita

Iklan 970x90px

Fakta Baru Program RHL; Kegiatan Penyulaman 398 Hektar Lahan Hanya Sedia 100 Ribu Bibit

Saturday, December 4, 2021

 

Gambar Bibit Pohon yang Disediakan


Dompu, Infobima.com -  Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)  kini memasuki babak baru dalam kegiatan penyulaman kembali setelah tiga tahun dilakukan pemeliharaan.


Program RHL ini menjadi sorotan beberapa Media online di Kabupaten Dompu karena dinilai gagal dalam pelaksanaannya, padahal program ini cukup besar memakan anggaran hingga 2,3 miliar melalui APBN.


Pantauan langsung media ini di lokasi penanaman di Desa Riwo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Sabtu (4/12/21), fakta baru muncul dari beberapa pihak yang ditemui. Dalam penyediaan bibit pohon yang dilakukan pihak penanggung jawab (CV. Prima Indah Persada) rupanya tidak sesuai dengan luas area penanaman. 


Dalam faktanya, luas area lokasi penanaman tersebut sebesar 398 hektar, namun oleh pihak penanggung jawab hanya menyediakan 100 ribu bibit pohon saja. Padahal, ideal penanaman dalam satu hektarnya 400 pohon.


Fakta inipun diungkap oleh Kepala Desa Riwo, Arifin, AB. S.Sos, selaku pemilik wilayah, dia mengungkapkan.


"Saya beberapa minggu yang lalu berkoordinasi dengan pihak PT. pemenang tender, saya bertanya kalau ini program luasnya berapa? Dijawab 398 hektar, kalau per-hektarnya berapa? Dijawab 400 pohon. Pertanyaan saya berikutnya, kalau 398 hektar itu luas lahan, berarti jumlah bibit yang harus disediakan sebanyak 150, 9200, sementara yang disediakan sekarang cuma 100 ribu pohon" Ungkap.


Dengan penyediaan 100 ribu pohon oleh pihak penanggung jawab, itu terkesan dalam penamaannya banyak banyak pohon yang tumbuh, namun faktanya menurut Kades Riwo, itu tidak ada sama sekali.


"Kita bisa lihat di lokasi, sejauh mana dan berapa luas areanya, dan berapa ribu pohon yang tumbuh" Kata Kades.


Selain itu, diungkapkan juga jika papan informasi proyek tersebut dinilai tidak jelas, sebab dalam papan informasi itu tidak tercantum anggaran biaya pekerjaan dan jenis kegiatan.


"Dalam papan informasi itu cuma tercantum nama CV, luas area dan jumlah bibit, tapi tidak ada anggarannya. Mestinya menurut saya harus tercantum besar anggaran" Pungkasnya.


Sementara pemilik CV. Prima Indah Persada Ahmad Fadlih selaku penanggung jawab program RHL yang dikonfirmasi media ini via telpon Whatsapp pada Sabtu 4/12/21 pukul 18.30 wita. Terkait soal penyediaan bibit 100 ribu untuk area 398 hektar, dia mengaku pihaknya sengaja menyediakan 100 ribu.


"Saya disuruh untuk menyediakan 15 ribu bibit, tapi dengan inisiatif saya, saya siapkan seratus ribu bibit" Katanya.


Lanjut Ahmad Fadlih, "Inikan kita melakukan penyulaman, mengganti tanaman yang mati, artinya sudah ada penanaman lebih awal dan kami disuruh mengganti tanaman itu sebanyak 15 ribu" tandasnya.


Lalu terkait dengan papan informasi yang tidak dicantumkan nominal anggarannya, dia mengatakan jika ini bukan proyek dari PU yang memang diharuskan untuk dicantumkan anggarannya.


"Oh..maaf pak ini bukan proyek PU, kalau proyek PU anggaranya ada pak. Disini kami cuma membuat papan persemaian yang menandakan bahwa disitu tempat perusahaan, tempat pembibitan sesuai dengan Perpres" Jelasnya.(Din)

Nonton juga video nya