Dugaan Malpraktek, Bayi Meninggal Usai Divaksin Posyandu. Satu Keluarga Ngamuk di PKM Dompu Barat -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dugaan Malpraktek, Bayi Meninggal Usai Divaksin Posyandu. Satu Keluarga Ngamuk di PKM Dompu Barat

Monday, July 24, 2023

 

Gambar Puskesmas Dompu Barat, dan suasana pertemuan keluarga korban dan kepala Puskesmas 


Dompu, Infobima.com - Nasib malam menimpa keluarga kecil pasangan Firmansyah dan Efilianti, warga lingkungan Bali Bunga, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu ini. Mereka harus kehilangan buah hati mereka yang masih usia 11 bulan usai mendapat suntikan vaksin dari petugas posyandu Puskesmas Dompu Barat.


Di ceritakan bahwa, bayi itu semula dilakukan vaksin imunisasi oleh petugas posyandu pada hari Selasa lalu dengan kondisi sehat, namun, setelah keesokan harinya bayi ini langsung diopname akibat kondisinya memburuk, hingga pada hari Jumat kemarin bayi malang itu meninggal dunia.


Setelah meninggal dunia, bayi tersebut didiagnosa oleh pihak rumah sakit umum Dompu, dengan radang selaput otak, dan memiliki bakteri didalam tubuh yang cukup lama.


Oleh karena itu, keluarga korban menyayangkan pihak puskesmas Dompu barat, yang sudah berani memberikan suntikan vaksin imunisasi itu terhadap bayi, tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pada hal bayi ini rentan dengan suntikan vaksin tersebut karena sudah memiliki riwayat penyakit di tubuh.


Atas peristiwa itu, keluarga korban pun mendatangi puskesmas Dompu Barat, pada Senin 24 Juni 2023. Mereka menanyakan sikap Kepala Puskesmas sendiri terkait insiden yang terjadi.


Kepala puskesmas Dompu barat, Muzakir, S.Km justru membantah untuk disebutkan bahwa kematian bayi itu akibat di vaksin imunisasi.


"Saya membantah kalau bayi itu meninggal akibat divaksin. Kenapa saya membantah, karena dalam istilah standar kejadian paskah imunisasi itu ada dua. Yang pertama, bila bayi dilakukan vaksin, 1x24 jam meninggal dunia, berarti itu masuk kategori untuk dilakukan audit. Yang kedua, bila mana bayi itu disuntik dan langsung meninggal disitu, itu dua kategori yang bisa masuk untuk dilakukan audit " ungkapnya.


Setelah pembahasan panjang lebar, keluarga korban pun tidak terima hingga mereka ribut di ruangan kepala Puskesmas.


Salah satu paman korban bernama Haris mengaku kecewa dengan sikap Kepala Puskesmas Dompu Barat, karena selalu memberikan jawaban dari setiap pertanyaan mereka dengan berbelit-belit, hal itu juga yang memicu keributan terjadi. Mereka berjanji akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini.


"Jawaban yang diberikan kepala Puskesmas ini semua tidak masuk di akal, dia selalu mengelak dengan pertanyaan kami. Kami akan mengambil langkah hukum, biar hukum yang menyelesaikannya." Tandanya.(D)