Kondisi mega proyek pengembangan fasilitas pelabuhan kelas III Calabai, Dompu NTB
Dompu, Infobima.com - Harga sejumlah kebutuhan pokok hingga beberapa barang kebutuhan pertanian selama musim tanam ini di Kecamatan Pekat mengalami lonjakan, Hal itu diduga akibat Berhentinya aktivitas Bongkar muat barang dan Penumpang di pelabuhan Kls III Calabai.
UPP KLS III Pelabuhan Calabai saat ini tidak beroperasi secara maksimal seperti biasa dikarenakan sedang ada pekerjaan " Mega Proyek " yaitu pengembangan fasilitas pelabuhan yang menelan anggaran lebih kurang 58 Miliar yang bersumber dari APBN.
Salah seorang warga yang enggan namanya di publish asal Desa Kadindi Barat yang biasa berbelanja di pasar Senin, mengeluhkan lonjakan harga sejumlah barang dan sembako tersebut. ia mengaku sangat terbebani sekali, Belum lagi harga bibit jagung, pestisida maupun herbisida yang naik. Sedangkan bagi petani seperti dirinya, untuk modal bertani saja kata Dia hanya Mengandalkan kemurahan Hati pihak Bank yang di berikan Lewat Program Kredit Usaha Rakyat (KUR_red,).
" naiknya harga di pasar ini kami tidak tahu apa sebabnya, tapi sebagai masyarakat kecil saya merasa sangat kesulitan pak, apalagi kami sebagai petani yang saat ini sedang musim tanam ", Keluhnya.
Senada dengan yang diungkapkan warga asal kadindi barat yang sebelumnya sempat di Wawancarai awak Media ini di Pasar Senin, sejumlah pedadang di Kompleks Pasar Minggu juga mengeluhkan hal yang sama, FN warga Desa Pekat misalnya mengaku sangat merugi karena hal itu. Menurut dia, dahulu pembeli selalu ramai di pasar ini, tapi belakangan setelah tahu sejumlah barang mengalami kenaikan harga, hal itu menyebabkan banyak barang pedagang yang tidak laku dan terpaksa di buang karena rusak.
" Sepi pembeli sekarang karena banyak barang dan sembako yang harganya naik, banyak juga pedagang yang rugi karena barangnya tidak laku dan di buang karena rusak atau busuk ", Ujarnya Wanita Paruh baya yang sudah 24 tahun berdagang di pasar tersebut.
Beberapa pedagang luar daerah yang biasa memasok barang dari Sumbawa dan Lombok ke sejumlah pasar di Kecamatan pekat, terpaksa menaikkan harga 2 hingga 3 Persen karena biaya transportasi juga naik. Para pemasok barang itu mengaku menaikkan harga lantaran rute lalu - lintas barang yang jauh, sebelumnya mereka menggunakan jasa angkutan laut dan di bongkar di pelabuhan KLS III Calabai, tapi pasca adanya proyek pengembangan fasilitas tersebut sistem distribusi barang terpaksa Via darat.
" terpaksa kami naikkan karena rute distribusinya semakin jauh, biasanya dari lombok atau sumbawa kami lewat laut dan di bongkar di pelabuhan Pekat, tapi karena ada proyek disitu terpaksa kami lewat darat ", Ujarnya pada Media ini pada, Rabu(24/01/2024).
Sementara itu, Syahbandar UPP KLS III Pelabuhan Calabai H. Anwar S.Sos, yang di hubungi Via Telepon seluler pada Kamis (25/01/2024) lalu, menyatakan belum bersedia memberikan keterangan karena sedang berada di luar kota. Selain itu Dirinya juga beralasan harus meminta ijin terlebih dahulu kepada beberapa Lembaga Hukum Negara seperti Kejaksaan Agung RI, Kejati NTB serta Kejari Kabupaten Dompu sebelum memberikan pernyataan dan keterangan.
Diketahui, " Mega Proyek " pengembangan fasilitas pelabuhan calabai yang sedang dikerjakan saat ini adalah salah satu bagian dari proyek Strategis Nasional di Direktorat Jenderal perhubungan laut yang bersumber dari APBN sebesar 1,031 Triliun dari total 8,78 triliun rupiah yang diterima Kementerian Perhubungan Laut melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun anggaran 2023.(IB).