Kegiatan Konferensi Wilayah EW-LMND NTB Diselenggarakan di Kabupaten Dompu, dan Berlangsung dengan Suasana Damai
Dompu, Infobima.com - Kegiatan Konferensi Wilayah (Konferwil) Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Provinsi NTB sukses di selenggarakan di Dompu, dan berlangsung hikmat di caffe Laberka Dompu, Kamis 23 mei 2024.
Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Ketua umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) Muhammad Asrul, dan Ketua EW-LMND NTB Rohman Rofiki, Ketua EK-LMND Dompu Dimas Satria Pratama, serta Kawan lama LMND Kab. Bima. Hadir juga perwakilan pemerintah Daerah yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Dompu, Gatot Gunawan PP, Kapolsek Dompu Kota IPDA Helmi, SH, serta seluruh Alumni LMND dan seluruh Pimpinan Pengurus LMND Kabupaten/Kota se NTB.
Konferensi Wilayah EW-LMND NTB tersebut mengangkat tema tentang "Kesetaraan Pendidikan dari NTB Menuju Indonesia Emas".
Ketua EW-LMND NTB Rohman Rofiki menyampaikan bahwa, sampai saat ini LMND selalu konsisten menyoroti soal masa depan pendidikan di Indonesia, khususnya di NTB, hingga mereka mengusulkan manifesto pendidikan terhadap pemangku kebijakan.
" Adapun isi dari manifesto pendidikan itu salah satunya tentang biaya pendidikan. Pada tahun 2020-2021 kemarin saja, biaya yang dikeluarkan oleh para mahasiswa menurut data BPS, sekitar 21,1 juta pertahun. Sementara biaya pendidikan khususnya bagi mahasiswa menurut data OJK meningkat lagi 10 sampai 15 persen pertahunnya. Jika semuanya dikalkulasi dengan anggaran pengeluaran mahasiswa di tahun 2023 dan 2024 ini, sekitar 27,2 juta pertahun. Ini baru hitungan satu anak, bagaimana orang tua kita menguliahkan dua anak mereka" tandasnya.
Agar biaya pendidikan dapat disetarakan, LMND mengusung supaya pemerintah dapat memprogramkan 14 tahun wajib belajar.
"Artinya, semester 1 sampai semester 4 itu digratiskan oleh pemerintah" harapnya.
Sambutan Ketua Umum EN-LMND Nasional, AsrunDi kesempatan yang sama, Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional (EN-LMND) Muhammad Asrul mengutarakan, jika tema Indonesia emas itu merupakan visi jangka panjang pemerintah Jokowi dan Ma'aruf Amin dan diteruskan transisi kepemimpinan oleh Prabowo dan Gibran.
"Kita harapkan bahwa Indonesia emas ini bukan hanya sebatas slogan, tapi ini merupakan visi besar, karena untuk bisa memposisikan bangsa dan negara ini menjadi negara maju, tentunya ada problem dan persoalan yang lebih besar yang perlu diselesaikan di dalamnya. Analisa kita secara organisasional, pondasi yang paling utama dalam menuju Indonesia emas itu adalah, memperbaiki kualitas pendidikan dan bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia" tuturnya.
Kemajuan suatu bangsa itu tergantung dari kemajuan pendidikan, pendidikan menjadi pondasi utama kemajuan bangsa.
"Jadi kita melihat, persoalan di bidang pendidikan itu selain infrastruktur adalah soal akses, akses ini menyebabkan anak-anak SD tidak bisa lanjut SMP, anak SMP tidak bisa lanjut SMA, anak SMA tidak bisa lanjutkan perguruan tinggi karena persoalan biaya" jelasnya.
Kegiatan konferensi wilayah EW-LMND berjalan damai, acara itu diakhiri dengan sambutan Sekda Dompu dan sekaligus membuka acara secara resmi.(D)