LMND Dompu Hadang Pertemuan Bapanas RI dengan Unsur Pemda Soal Polemik Harga Jagung
Cari Berita

Iklan 970x90px

LMND Dompu Hadang Pertemuan Bapanas RI dengan Unsur Pemda Soal Polemik Harga Jagung

Tuesday, May 7, 2024

 

Aksi unjuk rasa dilakukan LMND Dompu dengan menghadang kunjungan Bapanas RI dengan unsur pemerintah daerah di caffe Laberka 


Dompu, Infobima.com - Gejolak harga jagung di Kabupaten Dompu masih belum usai meski Bapanas RI sudah merubah flaksibilitas harga dengan angka 5000/kg sesuai harapan petani. 


Hal itu terjadi akibat pemerintah daerah masih menemui kendala dalam mengimplementasikan perubahan harga itu di lapangan.


Berangkat dari itu, EK-LMND Dompu mengambil kesempatan untuk menghadang kunjungan Bapanas RI dalam pertemuan bersama unsur pemerintah Daerah di caffe Laberka Dompu, pada Selasa 7 mei 2024.


LMND atau biasa disebut Elemende Dompu itu sengaja menghadang kunjungan Bapanas RI guna menyampaikan aspirasi rakyat, tentang gejolak harga jagung yang menjadi momok bagi petani di Dompu, yang tidak mampu ditangani serius oleh pemerintah daerah.


Dalam orasi Ketua EK-LMND Dompu, Dimas Satria Pratama mengatakan, bahwa beberapa gudang yang menyerap jagung petani di Dompu masih menggunakan sistem pembelian harga yang lama dengan nilai 4.100 hingga 4.200/kg. Padahal, Bapanas RI sudah merubah aturan pembelian itu jauh-jauh hari dengan angka 5.000/kg.


"Apakah flaksibilitas harga yang ditetapkan Bapanas ini hanya bentuk formalitas saja? Mengapa pemerintah daerah tidak bisa mengimplementasikannya di lapangan, faktanya, harga jagung hingga saat ini masih belum berubah dengan harga 4.100 sampai 4.200/kg" ungkapnya.


Lanjut Dimas, "kehadiran Bulog bukan solusi untuk mengatasi keresahan petani di Dompu. Malahan mereka (Bulog, red) ingin membodohi para petani dengan sistem pembelian yang mereka terapkan. Karena syaratnya, petani harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), NPWP, No. Rekening, KTP, dan no Hp. (Menjadi mitra dulu, baru bisa diambil jagung petani), ini jelas ada unsur konspirasi dengan pemerintah daerah" tandasnya.


Setelah beberapa saat melakukan aksi, pihak Bapanas-pun bersedia menemui massa aksi, didampingi oleh Sekda dan Kadistanbun Dompu.


Merespon dari aspirasi yang disampaikan massa aksi, pihak Bapanas RI juga masih mengelak untuk bisa menekan langsung pelaku usaha (pemilik gudang) agar merubah sistem pembelian jagung sesuai HAP-HPP yang sudah di tetapkan.


" Harap sabar, itu semua butuh proses, karena ada tahapan-tahapan yang harus di penuhi oleh pihak perusahan. Inikan pemerintah, tentu banyak administrasi yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk bisa membeli jagung dengan harga yang ditetapkan pemerintah " jelasnya.(D)