Dompu, Info Bima - Program pembangun irigasi air tanah sektor peternakan yang dikerjakan di wilayah Kecamatan Woja oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Dompu diduga salah sasaran.
Pembangunan sumur bor yang semula bertujuan untuk membantu kelompok ternak yang memiliki potensi dan terkendala dengan keterbatasan sumber air dalam mengairi lahan hijauan untuk pakan ternak maupun air minum dan sanitasi ternak. Malah diarahkan untuk kebutuhan perairan dibidang pertanian maupun perkebunan.
Hal ini diungkap oleh salah satu aktivis Dompu, Deden Patriawan yang dikonfirmasi media ini, pada Senin 8 Juli 2024.
"Kenapa saya katakan pengeboran ini tidak ada asas manfaatnya dengan kelompok tani ternak, dan lebih ke arah pertanian dan perkebunan. Karena setelah saya kroscek di lapangan, dan saya coba gali informasi kepada beberapa pemilik ternak sapi di lokasi, ternyata mereka tidak tergabung dalam kelompok itu"
"Saya menduga bahwa ini adalah skenario yang dimainkan oleh oknum yang ada di Disnakeswan Dompu, entah itu permainan Kabid atau Kadis bersama oknum ketua kelompok tersebut" Tuding Deden.
Fakta lain yang membuktikan adanya unsur kesengajaan dalam mengalihkan program yang bernilai ratusan juta rupiah tersebut. Pengakuan Deden, rupanya di program ini tidak dilibatkan teman-teman penyuluh.
"Karena memang yang memahami di tingkat lapangan itu adalah teman-taman penyuluh. Yang mengetahui, menyusun RDKK dan membentuk kelompok itu adalah Penyuluh. Mereka tidak dilibatkan"
"Teman-teman Penyuluh itu hanya dibumbui tandatangan saja sebagai syarat, bahwa ada pengajuan dari pihak kelompok"ungkapnya.
Dengan tindakan demikian, menurut Deden itu sudah melenceng jauh dari perintah aturan yang telah di tetapkan Kemenpan RI.
Jalan usaha produksiDi sisi lain, ada juga proyek pembuatan jalan usaha produksi petani yang bersumber dari anggaran kementerian yang sama di kerjakan di lokasi yang sama pula. Namun dalam regulasinya ada pembuatan talud yang ditetapkan. Tapi faktanya, itu tidak dibangun oleh pelaksana proyekproyek. Belum lagi mereka menggunakan timbunan tanah kapur yang dipakai.
"Ini proses pembangunan jalan usaha produksi yang sumber dari anggaran APBN, seperti yang mereka kerjakan di Desa Ta,a Kecamatan Kempo, dan Kecamatan Pekat, untuk Kecamatan Kilo belum kami identifikasi" Tuturnya.
Dengan rentetan persoalan diatas, Deden Cs berencana untuk menggedor Disnakeswan Dompu melalui aksi domostrasi yang direncanakan pada Kamis mendatang.(D)