Son Marhaen Tuding DLHK NTB Sengaja Buat Jebakan Untuk Tangkap Masyarakat -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Son Marhaen Tuding DLHK NTB Sengaja Buat Jebakan Untuk Tangkap Masyarakat

Thursday, August 15, 2024

 

 Foto istimewa, Son Marhaen Aktivis Pemerhati Lingkungan


Dompu, Infobima - Aktivis Pemerhati Lingkungan, Son Marhaen melirik dua orang warga Desa Bakajaya inisial M dan HS yang ditangkap anggota BKPH Ampang Riwo dan Gakum DLHK NTB di Wilayah SO Mila, pada 12 Agustus 2024 kemarin, yang langsung digiring ke DLHK NTB. 


Son menuding, DLHK NTB sengaja membuat jebakan untuk menangkap masyarakat yang tidak berdosa demi menyelamatkan para mafia pengerukan hutan yang ada. Dan itu tidak lain, adalah oknum yang ada di BKPH itu sendiri. 


" Masyarakat yang mereka tangkap ini hanya orang yang mencari makan saja. Sebenarnya nafia pengerusak hutan itu adalah oknum-oknum yang berada di BKPH itu sendiri" Tuding Son Marhaen kepada Media ini, Kamis 15 Agustus 2024.


Menurut Son, Kalau memang BKPH Ampang Riwo maupun DLHK NTB benar-benar menegakkan supremasi hukum dalam menyelamatkan hutan di dompu, sesuai undang-undang nomor 18 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemeliharaan hutan.  Lantas, kenapa ada pembicaraan terhadap oknum yang membangun jalan ekonomi di lokasi, khususnya lokasi wilayah so Mila, sebagai wilayah kekuasaan BKPH Ampang Riwo. 


" Kita tau wilayah So Mila itu semua masuk kawasan hutan. Lantas mengapa BKPH Ampang Riwo membiarkan oknum leluasa membuat jalan itu. Ini jelas ada unsur kesengajaan, akses jalan itu dibangun untuk keluar masuk kayu sonokeling dari orang-orang mereka, dan masyarakat awam dibiarkan bebas masuk di lokasi untuk menjadi tumbal mereka " Kata Son dengan nada geram. 


Dua orang warga Desa Bakajaya M dan HS yang digelandang ke DLHK NTB pada senin kemarin merupakan warga jelata, mereka bisa dipastikan bukan pelaku pembalakan liar ataupu jaringan ilegal logging di dompu yang marak beredar. Bahkan satu dari dua terduga itu merupakan ketua RT di salah satu dusun di Desa Bakajaya. Terduga pun tidak memiliki lahan sama sekali seperti yang dimiliki warga pada umumnya untuk ditanami jagung. 


" Itu pak RT hanya ingin mencari kayu untuk kap rumahnya, karena dia dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah. Dia kemarin pamit dengan ajakan temannya, padahal dia baru bongkar rumah panggungnya untuk membuat pondasi rumah setengah permanen" Ungkap tetangga terduga yang dikonfirmasi media ini. (Din)