Mataram, Infobima - Sebuah wisata alam lokal ini yang terletak di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, begitu indah. Namanya Wisata Sesaot, bisa jadi contoh untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu dalam mengembangkan wisata alam Madaparama.
Destinasi wisata Sesaot ini cukup ramai dikunjungi para wisatawan lokal setiap harinya, karena menyajikan panorama alam yang masih asrin dengan mata air gunung yang jernih dan melimpah.
Potensi wisata ini dikelola langsung oleh BUMDes Desa setempat untuk mendorong perekonomian masyarakat, bahkan menjadi matapencaharian para pelaku UMKM setempat.
Para pelaku UMKM diberi kebebasan untuk berjualan tanpa dipungut biaya, namun mereka hanya disarankan untuk menjaga kebersihan.
Dari pantauan langsung media ini, dalam tour rombongan anggota Media independen online (MIO) Indonesia NTB yang melakukan kunjungan di wisata setempat usai menggelar Kongres pertamanya, pada Sabtu 24 Mei 2025.
Potensi wisata ini dinilai tidak jauh bedah menariknya dari potensi wisata alam yang dimiliki Daerah Kabupaten Dompu, yakni Wisata Madaparama. Dalam tour ini bayak wartawan yang menyarankan agar wartawan Dompu dapat mendorong pemerintah daerah untuk mengambil contoh kesuksesan (studi banding) di Desa Buwun Sejati, supaya wisata Madaparama dapat dimanfaatkan potensinya dan di hidupkan kembali sebagai wisata lokal andalan masyarakat Dompu.
Wisata Sesaot, rupanya banyak dikunjungi wisatawan asal Bma Dompu, salah satu yang diwawancarai adalah Nurajizah asal Bima, dia menyebutkan bahwa dirinya kagum dengan pemerintah Desa setempat, yang dinilainya mampu menata potensi alam ini menjadikan destinasi wisata alam yang digemari oleh para wisatawan.
"Saat kami tiba di wisata Sesaot langsung disambut dengan panorama alam yang menakjubkan. Disini menyajikan hamparan pepohonan yang rindang, dan aliran sungai yang jernih menciptakan suasana yang tenang" Ujar Nurajizah seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Mataram (Unram) saat di wawancara awak media.
Wisata alam Sesaot sangat mudah dijangkau masyarakat, sebab para wisatawan yang berkunjung tidak perlu merogoh kantong yang banyak untuk bisa masuk di lokasi, karena para pengunjung hanya dibebankan dengan biaya karcis 5 ribu per orang, dan biaya parkir 5 ribu untuk kendaraan roda dua, dan 10 ribu untuk kendaraan roda tiga. (Din)