Dompu, Infobima - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demontrasi (LMND) Kabupaten Dompu NTB, kembali melakukan aksi demontrasi jilid II di depan Kantor Kepolisian Polres Dompu, Kamis 26 Juni 2025. Aksi unjuk rasa para mahasiswa ini melirik persoalan krusial terkait peredaran narkoba yang masif di Kabupaten Dompu.
Dalam aksinya, para mahasiswa hendak menemui langsung Kapolres Dompu guna membuat kesepakatan bersama dalam membongkar jaringan dan bandar narkoba di Dompu yang dinilai masih berkeliaran bebas. Aksi yang berlangsung hampir ricuh antara massa dan pihak kepolisian yang melakukan pengamanan, karena mahasiswa bertekad ingin menemui langsung Kapolre tanpa ingin diwakili oleh Kasad Narkoba.
"Kami hanya ingin memastikan saja bahwa Kapolre itu ada di dalam. Kami ingin menemui Kapolre untuk membuat komitmen dengan kami dalam pemberantasan narkoba di wilayah hukum polres Dompu. Kami juga ingin menyampaikan informasi penting tentang keberadaan beberapa bandar narkoba dan keterlibatan oknum polisi di dalamnya" Ungkap Ketua LMND Dompu, Dimas Satria dalam orasinya.
Selain itu, Ketua Elemende juga berharap agar pihak kepolisian dapat mempublikasikan secara terbuka, tentang perkembangan kasus yang ditangani (hasil penangkapan) supaya publik tidak berasumsi liar terhadap kinerja kepolisian.
"Begitupun dengan pemusnahan barang bukti hasil tangkapan, harus semua dengan cara terbuka biar semua publik tau. Itu tujuan kita ingin menemui Kapolre Dompu"ujar Dimas.
Aksi demontrasi LMND Dompu ini membawa empat poin tuntutan mereka terhadap Kapolre Dompu, berikut tuntutannya.
1. Mendesak Kapolres Dompu untuk menegakan Supermasi Hukum di WIlayah Hukum Polres Dompu.
2. Copot Kasat Narkoba Polres Dompu beserta Kepala KBO Narkoba Polres Dompu yang kami indikasi bermain dengan bandar terbesar di Kabupaten Dompu yang Berinisial BL, MR, YG,YSE.
3. Mendesak Kapolres Dompu agar Transprasi Pemusnahan Barang Bukti (BB) Hasil Penangkapan Kasus Narkotika di Kabupaten Dompu.
4. Meminta Kapolres Dompu untuk memperjelas Proses Hukum terhadap Para Pengguna Aktif dan Pengedar yang di Tangkap Lalu di lepaskan tanpa mempertimbangkan Proses Rehabilitasi.
Karena gagal menemui Kapolre, para mahasiswa dalam aksinya sempat saling dorong dengan polisi, tapi situasi itu tidak berlangsung lama. Para mahasiswa pun tarik diri dan berjanji akan kembali melakukan aksi jilid III sampai mereka bisa ketemu langsung dengan Kapolre Dompu.(Din)