Dompu, Infobima - Luar biasa responsif Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu dalam menghadapi ratusan massa demontrasi dari Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Dompu (AMRD) ditengah gejolaknya negeri atas rentetan aksi protes masyarakat yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, sampai menimbulkan konflik dan pembakaran fasilitas umum.
Gelombang manusia yang menuju DPRD Dompu hari ini tidak mampu dibendung. Amarah mahasiswa begitu besar siap untuk menghancurkan gedung mewah DPRD, jika aspirasi mereka tidak mampu dipenuhi.
Setelah beberapa jam melakukan orasi, massa meminta agar dihadirkan Bupati Dompu dan 30 anggota DPRD untuk melakukan dialog terbuka. Massa mengancam, jika Bupati Dompu dan DPRD tidak sanggup mengamini tuntutan mereka, maka, konflik akan terjadi.
Namun, setelah berlangsung dialog yang cukup alot, Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE dan Ketua DPRD Dompu, Ir. Muttakun bersama 25 anggota DPRD lainnya, mampu menyapu bersih semua aspirasi masyarakat, baik itu isu nasional maupun isu daerah yang disampaikan massa lewat dialog terbuka yang dilakukan di depan gerbang Kantor DPRD Dompu. Senin 1 September 2025.
Dialog itu menentukan nasib Daerah saat ini, bila merujuk pada kondisi banyak wilayah yang sekejap dihancurkan oleh massa. Semua mengkhawatirkan jika Bumi yang bermotokan Ngahi Rawi Pahu ini sedang menunggu kehancuran itu di hari ini, dan ribuan pasang mata yang siap menyaksikan momen itu.
Namun didetik-detik kehancuran itu hadir dua sosok Pemimpin Daerah yang mampu merubah takdir itu menjadi suasana yang teduh. Mereka adalah Bupati Dompu Bambang Firdaus,SE dan Ketua DPRD Dompu Ir. Muttakun.
Menjawab isu kelangkaan Gas LPJ, Bupati menyampaikan jika dirinya telah berjuang selema 6 bulan untuk mendapatkan jatah kouta di Gas LPG 3 Kg di Kementerian ESDM. Yang awalnya jatah LPG 3 Kg untuk Dompu hanya 6.409 ton, sekarang untuk tahun 2025 naik menjadi 6.590 ton atau penambahan 2,5 persen.
Kemudia, diminta membuat Perbub Petani, Bupati menjawab, tentu saja ini harus dilakukan. Kalau ini terpenuhi, tentu kenaikan harga itu pasti karena kelangkaan, tapi jika tidak terjadi kelangkaan pasti harga akan stabil. Kalaupun hal itu tetap terjadi, kita akan membuat satgas untuk mengamankan harga ini.
Untuk penyediaan pasokan pupuk bersubsidi, Bupati menjelaskan bahwa tahun ini ada penambahan kuota 30,80 persen dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kouta jatah pupuk kita cuma 15 ribu ton. Hari ini menjadi 3.000 ton, jadi pasokan pupuk tidak menjadi persoalan lagi" Ungkap BBF (panggilan Bupati).
Sementara untuk isu Nasional, itu ditanggapi oleh Ketua DPRD Dompu, Ir. Muttakun, yang disepakati agar DPRD Dompu segera bersurat untuk Presiden dan Ketua DPR RI untuk menolak rencana kenaikan tunjangan Kunker DPRD yang ditandatangani oleh 29 anggota DPRD lainnya.
Dari semua tuntutan massa aksi, itu langsung diamini oleh Bupati dan 30 anggota DPRD Dompu sampai melahirkan kedamaian ditengah kekhawatiran yang melanda.
Dari itu pula, banyak pihak memberikan apresiasi terhadap para mahasiswa yang tergabung dalam AMRD ini melalui media sosial Facebook. Mereka dinilai benar-benar memperjuangkan kebutuhan rakyat, tampan mengedepankan ego untuk membumbui gerakan mereka yang bisa saja menciptakan gejolak dengan dukungan massa yang banyak.
Hal ini juga tidak terlepas dari peran aktif Kapolres Dompu bersama jajannya, Dandim 1614 Dompu beserta jajaran serta Danki Brimob Kompi 2 Batalyon C dan anggota. Mereka melakukan pengamanan aksi dengan upaya persuasif dan harmonis bersama massa aksi, sehingga suasana kondusifitas tercipta tanpa ada gesekan. (Din)