 |
| H. Ahmad Bawazier, SH - BP PAUD dan Dikmas NTB |
Mataram NTB, Koranlensapos.com**Keprihatinan atas kondisi para tutor Pendidikan Anak Usia Dini ((PAUD) yang selama ini telah mengabdi secara maksimal, namun tidak diimbangi dengan insentif yang memadai, mengharuskan berbagai pihak menyorot kebijakan Pemerintah Pusat yang dinilai sama sekali tidak memihak pada lembaga PAUD. Sorotan ini juga disampaikan Kasi Pengembangan Sumber Daya BP PAUD dan Dikmas NTB, H. Ahmad Bawazier, SH, menurutnya, bahwa program Paudisasi yang dicanangkan Mendikbud Muh. Nur agar disetiap Desa/Kelurahan minimal harus memiliki satu lembaga PAUD, ternyata kondisi riil di NTB saat ini sudah melampaui target, ini membuktikan bahwa perkembangan lembaga ini cukup baik di NTB.
Tentu saja menurutnya, dengan banyaknya lembaga PAUD ini seharusnya alokasi anggaran semakin meningkat, namun realita yang ada, justru alokasi anggaran semakin berkurang dibanding alokasi sebelumnya mencapai 2,4 triliun. Ahmad Bawazier juga menilai saat ini kesejahteraa guru PAUD sangat kecil dan tidak sesuai dengan pengabdian mereka, bahkan ada yang hanya dibayarkan Rp. 50.000,- sebulan, itupun dibayarkan pertriwulan. Menurut Pria bersahaja ini, jika dibandingkan dengan keuletan, ketelatenan dan kesungguhan para Guru PAUD ini, sudah sepantasnya pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka, Ahmad Bawazier juga mengapresiasi bahwa di Kabupaten Sumbawa Barat telah mengalokasikan khusus untuk insentif guru PAUD setiap bulan, ungkapnya kepada Koran ini di Mataram.
Sementara salah seorang Guru PAUD di Dompu, Sri Mardianingsih, S. Pd menyampaikan isi hatinya, bahwa dirinya juga menyoroti selama ini kesejahteraan Guru PAUD memang belum memadai, insentif tersebut terkadang diterima setahun sekali karena harus menunggu Dana BOP, itupun dengan nilai yang sangat kecil sesuai dengan kebijakan Pengelola, untuk itu Ia berharap perhatian Pemerintah Daerah kepada kami selaku Guru PAUD sangat dibutuhkan, Ning sapaan akrabnya juga menaruh pesan agar guru PAUD diberikan Pelatihan Dasar, sehingga mereka semakin mantap dalam menerapkan metode Pengajaran, dan Ia juga berharap agar para operator dibedakan insentifnya, karena mereka bekerja lebih maksimal, ujar Gadis asal Kotabaru Dompu ini. (Sukur Bima)