We Save Harap Pemkab Dompu Siapkan Rumah Singgah di Bali
Cari Berita

Iklan 970x90px

We Save Harap Pemkab Dompu Siapkan Rumah Singgah di Bali

Saturday, January 6, 2018

Saat We Save Dompu kunjungi Warga yang sakit parah

Dompu, koranlensapos.com**Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah di Denpasar Bali menjadi pusat rujukan bagi pasien yang menderita penyakit tertentu yang sudah dalam stadium kronis dan akut. Termasuk pula pasien dari Provinsi NTB dan NTT. Bahkan ada yang dari tanah Borneo (Kalimantan). Berdasarkan pengalaman para pengurus Yayasan We Social And Volunteer Education (Save) Dompu yang kerap membawa pasien rujukan ke RSUP Sanglah, ada sejumlah kendala yang dihadapi. Di antaranya adalah belum adanya kendaraan antar jemput pasien dari dan ke Bandara Sultan Salahuddin Bima. Lembaga yang didirikan oleh Agus Setiawan (Abu Dzar) ini bahkan pernah melakukan gerakan patungan seribu rupiah buat membeli ambulance. Walhasil telah terkumpul lebih dari Rp. 10 juta dari sumbangan para hamba Allah. Namun uang sejumlah itu jelas belum cukup untuk membeli mobil berharga lebih dari seratus juta rupiah itu. Ibarat peribahasa maksud hati memeluk gunung, apalah daya tangan tak sampai. Mereka amat berharap mobil ambulance terwujud tetapi apa mau dikata, anggaran belum mencukupi. "Kami sangat membutuhkan mobil ambulance itu," kata Ismail, Direktur Social and Health Care salah satu lembaga di bawah We Save yang membidangi masalah tersebut.

Kendala lain yang dihadapi adalah biaya transportasi dan biaya hidup selama berada di pulau Bali dan biaya sewa kamar kost. Ismail mengaku postingan di media sosial menginspirasi banyak kaum dermawan untuk mengulurkan bantuan sehingga sangat membantu untuk biaya transportasi dan biaya hidup di Bali. Sedangkan biaya pengobatan, pihaknya sudah bekerja sama dengan yayasan sosial yang ada di pulau Bali. "Kami sudah bekerjasama dengan yayasan sosial yang ada di Bali untuk pengobatannya di Bali. Dan untuk transportasi dan biaya hidupnya kami mendapatkan dana dari postingan di media sosial," kata Ismail.

Terkait biaya sewa kamar kost, Ismail mengaku masih kesulitan. Antrean panjang pasien dari berbagai provinsi mengakibatkan pasien harus dicarikan kamar kontrakan. Karena terkendala biaya, pasien terpaksa tidur di emperan rumah sakit berminggu-minggu lamanya bahkan ada yang sebulan. "Kami sangat berharap Pemda Kabupaten Dompu bisa menyediakan rumah singgah di Bali sehingga pasien dari Dompu tidak terlantar. Bima dan Sumbawa juga sudah punya rumah singgah di sana," ujarnya penuh harap. Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Dompu, Drs. Abdul Haris mengapresiasi tugas kemanusiaan yang telah dilakukan oleh We Sabe Dompu yang telah menolong masyarakat yang umumny berekonomi lemah itu. Terkait masalah pembiayaan kesehatan, Haris mengaku Dinsos tidak memilikinya. "Mohon maaf tidak ada alokasi dana kesehatan di Dinas Sosial," tutupnya. (klp/amin)