Lombok Barat, Lensa Post NTB - "Lebaran Topat merupakan tradisi dan Budaya suku Lombok yang Harus Tetap Dilestarikan", demikian disampaikan Danrem 162/ WB, Kolonel Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos, SH, M.Han disela-sela tasyakuran lebaran Topat 1439 H, di Pantai Duduk Desa Batulayar Kecamatan Batulayar Lombok Barat, pagi tadi Jumat (22/6/2018). Danrem juga menyerahkan hadiah Juara I Dulang Terbaik.
Danrem menyampaikan rasa syukur karena sedikit demi sedikit adat istiadat masyarakat NTB dikenali. "Kegiatan lebaran topat yang dilaksanakan setiap tahun ini merupakan budaya masyarakat kita di Lombok yang sedikit berbeda dengan daerah lain", kata Rizal. Dilanjutkannya, lebaran topat yang dilaksanakan satu minggu setelah lebaran Idul Fitri 1439 H ini merupakan salah satu ikon pariwisata di NTB khususnya di Pulau Lombok. Karena hampir seluruh tempat wisata akan ramai dikunjungi terutama pantai, ungkapnya.
"Ikon ini harus dipertahankan dan dilestarikan sebagai budaya positif mengingat Pulau Lombok sebagai pulau seribu Masjid dengan masyarakatnya yang religius", himbaunya. "Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini memberikan efek positif bagi pemerintah dan masyarakat kita, untuk menambah erat ikatan kekeluargaan / Kebersamaan antar sesama", harapnya.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Asisten III Pemprov NTB yang mewakili Gubernur NTB, Pjs Bupati Lobar HL. Saswadi, Danlanud Rembiga, Kapolres Lobar, Danlanal Mataram diwakili, Muspika Kecamatan Batulayar, Kades Batulayar dan ribuan masyarakat yang terlihat antusias mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Lobar. (Tim Lensa Post NTB)
Danrem menyampaikan rasa syukur karena sedikit demi sedikit adat istiadat masyarakat NTB dikenali. "Kegiatan lebaran topat yang dilaksanakan setiap tahun ini merupakan budaya masyarakat kita di Lombok yang sedikit berbeda dengan daerah lain", kata Rizal. Dilanjutkannya, lebaran topat yang dilaksanakan satu minggu setelah lebaran Idul Fitri 1439 H ini merupakan salah satu ikon pariwisata di NTB khususnya di Pulau Lombok. Karena hampir seluruh tempat wisata akan ramai dikunjungi terutama pantai, ungkapnya.
"Ikon ini harus dipertahankan dan dilestarikan sebagai budaya positif mengingat Pulau Lombok sebagai pulau seribu Masjid dengan masyarakatnya yang religius", himbaunya. "Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini memberikan efek positif bagi pemerintah dan masyarakat kita, untuk menambah erat ikatan kekeluargaan / Kebersamaan antar sesama", harapnya.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Asisten III Pemprov NTB yang mewakili Gubernur NTB, Pjs Bupati Lobar HL. Saswadi, Danlanud Rembiga, Kapolres Lobar, Danlanal Mataram diwakili, Muspika Kecamatan Batulayar, Kades Batulayar dan ribuan masyarakat yang terlihat antusias mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Lobar. (Tim Lensa Post NTB)