Pembongkaran Minyak Kapal TRANSKO ANTASENA, di Dermaga BBM Bima Diduga Tak Memenuhi SOP -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Pembongkaran Minyak Kapal TRANSKO ANTASENA, di Dermaga BBM Bima Diduga Tak Memenuhi SOP

Sunday, February 14, 2021

Kota Bima, Media Info Info Bima Online - Pembongkaran Minyak di Dermaga Bahan Bakar Minyak, (BBM) Lingkungan Wadu Mbolo, Kelurahan Dara Kecamatan Rasbar Kota Bima, Nusa Tenggara Barat yang terjadi sejak Jum'at, (12/2/2021), diduga tak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Karena, saat pembongkaran minyak dari Kapal Tanker TRANSKO ANTASENA, ke PT. Pertamina Bima tersebut, tak terlihat Oil Boom sebagai perangkap minyak guna mengantisipasi masuknya minyak hitam yang bisa mencemari air laut, seperti yang terjadi di beberapa pelabuhan di Indonesia belakangan ini.


Selain Oil Boom, pihak PT. Pertamina Bima juga tak menyediakan alat pemadam saat pembongkaran terjadi. Hal tersebut dinilai melanggar ketentuan SOP, karena dikhawatirkan adanya ancaman kebakaran saat sedang membongkar minyak.


"Seharusnya Oil Boom terpasang di sekeliling kapal saat membongkar minyak di lokasi Dermaga Bima. Jangan sampai minyak tumpah dan mencemari lingkungan, "kata seorang warga tidak mau dikorankan namanya.


Selama ini, lanjutnya, setiap ada bongkar minyak di Dermaga Bima, pihak PT. Pertamina Bima harus selalu menyalahi ketentuan SOP. Hal tersebut menjadi kekhawatiran warga sekitar yang tinggal tak jauh dari Pertamina Bima tersebut. 


"Sebagai Warga disekitarnya, Pihak Pertamina Bima, juga sekaligus penyedia jasa perusahaan, seharusnya mengantisipasi semua ketentuan SOP yang ada. Jika saja terjadi tumpah minyak di laut, tentu akan berdampak pada lingkungan dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada semua laut dan akar merugikan kami semua sebagai Nelayan protes warga," 


Detailnya, Oil Boom digunakan untuk perlindungan dari tumpahan minyak, defleksi, dan lokalisasi minyak yang tumpah untuk mencegah kerusakan lingkungan laut lebih lanjut serta berdampak luas.


Tumpahan minyak sendiri, kata Warga, dapat disebabkan oleh kesalahan pada tingkat produksi, transfer, kecelakaan kapal pengangkut minyak seperti Kapal Tangker TRANSKO ANTASENA sekarang, tutupnya. (Usman).