Puluhan Warga Wadu Mbolo Diserang Penyakit Akibat Diduga Tercemar Limbah Solar PT. Pertamina Bima
Cari Berita

Iklan 970x90px

Puluhan Warga Wadu Mbolo Diserang Penyakit Akibat Diduga Tercemar Limbah Solar PT. Pertamina Bima

Friday, March 12, 2021

Foto : Warga Wadu Mbolo Sa’adiah



Kota Bima, Media Info Bima Online - Diduga karena air tercemar oleh limbah solar PT Pertamina Bima, warga Wadu Mbolo Kelurahan Dara Kecamatan Rasa Na’e Barat Kota Bima mulai diserang oleh sejumlah penyakit. Di antaranya, ada yang gatal gatal, batuk hingga sesak, dan bahkan penyakit mata.



Warga setempat Sa’adiah mengatakan, akibat air yang telah tercemar itu, dia diserang oleh penyakit gatal gatal dan kulitnya berbintik merah. Hal itu dirasakan mulai 2 bulan yang lalu.


“Buka saya saja yang merasa gatal-gatal, banyak warga lain juga,” Ujarnya, Kamis (11/3)


Sa’adiah menceritakan, awal mengetahui air di rumahnya berbau busuk seperti aroma solar, langsung melaporkan ke ketua RW setempat dengan harapan mendapatkan solusi. Setelah itu, ketua RW mendatangi PT. Pertamina Bima.


“Tapi sampai sekarang belum ada solusi yang kami dapat,” katanya


Saat ini, warga sudah tidak menggunakan air keran sendiri untuk kebutuhan sehari hari, mereka mengunakan air dari bak penampung dan jika tidak cukup mereka membeli air galon.


“Tidak akan cukup, karena kebutuhan untuk makan minum, mandi dan cuci. Tidak cukup air 1 tangki saja,” tuturnya


Ia berharap semoga PT Pertamina segera membuka mata atas kondisi yang dialami mereka.


Sementara itu, warga lain Muhammad Ferhat mengatakan, tidak kurang dari 50 orang warga setempat diserang penyakit akibat pencemaran lingkungan yang diduga disebabkan oleh limbah solar PT Pertamina tersebut.


“Ada yang gatal gatal, kulit berbintik merah, sesak nafas dan bahkan ada yang alami penyakit mata,” ujarnya


Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada perhatian dan tanggapan serius dari PT. Pertamina Bima atas kondisi yang menimpa puluhan warga tersebut. Baik solusi tentang air bersih maupun santunan biaya berobat.


Ia membeberkan, kondisi itu terjadi hampir setiap tahun pada musim hujan. Air berbau busuk dan tidak layak dikonsumsi.


“PT Pertamina harus hadir dan temui warga ini. Berikan solusi yang terbaik,” harapnya. (Usman).