Kadis Kominfotik NTB: Cahaya di Ujung Terowongan Adalah MotorGP Mandalika WSBK
Cari Berita

Iklan 970x90px

Kadis Kominfotik NTB: Cahaya di Ujung Terowongan Adalah MotorGP Mandalika WSBK

Tuesday, September 7, 2021

Foto: Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB Najamuddin Amy.


Mataram, Media Info Bima Online - Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB Najamuddin Amy mengajak semua pihak untuk bersatu dan membangun optimisme menghadapi pandemi Covid-19.


Menurut Najamuddin, hampir semua sendi kehidupan terdampak pandemi tersebut. Termasuk, para juru masak hotel alias chef di semua wilayah NTB. 


Hanya saja, dengan telah ditetapkannya Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah sebagai tuan rumah perhelatan akbar dunia. Yakni, Kejuaraan Superbike (WSBK) dan MotoGP tahun 2022, maka sikap optimisme itu harus terus digelorakan. 


"Jadi, mengutip kata Pak Gubernur NTB, bahwa cahaya itu akan selalu ada di ujung terowongan. Maka, dua ajang bertaraf internasional yang akan berlangsung di daerah kita, adalah jawaban kegelisahan ditengah pandemi untuk sama-sama kita sukseskan dengan sangat baik kedepannya," ujar Najamuddin dalam siaran tertulisnya usai menghadiri LCB Reborn "Set Dinner" Roof Garden di Hotel Lombok Astoria Hotel Kota Mataram, Senin Malam (7/9/2021).


Menurut Bang Najam, kebesaran hati seluruh pihak untuk berempati dan berkontribusi positif sangat dibutuhkan dalam masa-masa sulit seperti saat ini.


“Pesan Pak Gubernur, marilah kita jaga selalu nyala api optimisme daerah kita di tengah ancaman Covid-19. Disini, saya pribadi mengatensi semangat para chef untuk terus bekerja keras bisa bertahan dalam situasi sulit ini. Insyaallah, kami enggak tutup mata, tapi kami berempati membersamai pelaku wisata, khususnya para chef untuk eksis bersama-sama dan bangkit menjelang WSBK dan MotoGP yang sudah didepan mata kita," kata dia.


Mantan Komisioner KI NTB itu tak menampik, sejumlah hotel dan restoran di wilayah NTB, terpaksa tutup, sehingga, banyak karyawan termasuk juru masak akhirnya dirumahkan.


"Insya Allah, kegiatan ini menjadi menjadi awal untuk kita bangkit dengan kita akan buat pelatihan kedepannya. Ini upaya kita membantu para juru masak yang terdampak kedepannya  tentunya, dari hasil pelatihan dan aktivitas para juru masak ini akan dibagikan dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Hal ini mengingat dengan adanya wabah ini akan terjadi banyak perubahan yang disesuaikan dengan protokol Covid-19," jelas Najam.


"Saya titip, mari kita menjaga SOP Covid-19 dengan mematuhi anjuran physical atau social distancing. Jadi juru masak itu nantinya harus tetap menjaga kebersihan, kesehatan, menggunakan masker dan sarung tangan saat memasak, serta menjaga higienis," sambung Bang Najam. (Usman).