Kota Bima, Media Info Bima Online - Pada tahun ketiga ini kembali STKIP Bima mendapatkan Program Hibah Pengabdian Masyarakat dari Kemenristekbrin untuk Skim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD). Tema yang diangkat adalah Pengembangan Kampung Tenun “Nari-Nari” di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima Sebagai Sentra Produksi Kain Tenun Bima Kualitas Ekspor.
Program ini dilaksanakan oleh Tim dosen dan mahasiswa STKIP Bima beserta kelompok mitra Kopwan “Nari-Nari”, Tim Pelaksana dalam kegiatan ini adalah Ibu Agrippina Wiraningtyas, M.Sc, Ruslan, M.Sc, Muh. Nasir, M.Pd, serta Ahmad Sandi, M.Si. Sedangkan Kelompok mitra disini merupakan Pengrajin Tenun di Raba Dompu Timur yang tergabung dalam Kopwan “Nari-Nari”.
Agrippina Wiraningtyas, M.Sc selaku ketua tim mengatakan bahwa pada tahun ketiga ini kegiatan difokuskan pada diversifikasi produk tenun menjadi produk ekonomi kreatif dan Melakukan upaya promosi dan pemasaran produk kain tenun Bima secara massif, melalui digital marketing yaitu, membuat website, marketplace, e-commerce instagram, facebook dan lain sebagainya.
Kegiatan ini terus dilanjutkan dengan pendampingan dilapangan sampai pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berakhir.
Sejauh ini tim PPUD STKIP Bima telah mengandeng penjahit profesional untuk memberikan pelatihan menjahit bagi pengrajin, kegiatan ini dimaksudkan agar pengrajin mampu membuat diversivikasi produk kain tenun menjadi produk Fashion dan Masker sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar terhadap peningkatan pendapatan pengrajin, selain itu tim juga mengandeng tim fotografer profesional untuk melakukan sesi pemotretan produk tenun dan turunannya yang tujuannya untuk membuat tampilan visual produk agar lebih menarik perhatian konsumen dan digunakan untuk membuat katalog produk, selain itu tim juga telah membuat aset digital untuk promosi dan pemasaran diantaranya adalah website, instagram dan facebook.
Agrippina berharap agar para pengrajin bisa melakukan promosi penjualan melalui digital marketing dengan harapkan produk Tenun Bima dapat menjadi produk unggulan daerah yang berdaya saing dan mampu menembus pasaran global sebagai produk lokal yang memiliki nilai estetika dan budaya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pengrajin tenun, (Usman).