Kontradiksi Pernyataan Kadinkes Dompu Soal Varian Omicron Ditanggapi Ketua Komisi II DPRD
Cari Berita

Iklan 970x90px

Kontradiksi Pernyataan Kadinkes Dompu Soal Varian Omicron Ditanggapi Ketua Komisi II DPRD

Tuesday, February 22, 2022

foto: Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Dompu, Muhammad Subhan, SE


 Dompu, Infobima.com - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Dompu Muhammad Subhan, SE merespon serius pernyataan Kepala Dinas Kesehatan soal pasien yang terpapar Covid 19 varian baru omicron yang tengah ditangani pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Dompu.


Dalam pernyataannya pada salah satu media, Kadinkes mengatakan bahwa siapapun yang sudah melakukan vaksinasi, mereka tidak akan terpapar Covid 19 seganas apapun. Pernyataan itu justru dinilai  kontradiksi dengan hasil laboratorium di rumah sakit Dompu yang sudah mengidentifikasi 8 orang pasien Covid 19, dan salah satu pasien itu adalah istri dari Anggota DPRD Dompu Subhan, SE yang sudah melakukan vaksinasi hingga tiga kali, dan kini masih menjalani isolasi lantaran terpapar Covid 19.


"Saya percaya adanya Covid 19 ini, saya juga percaya dengan manfaat vaksinasi yang diupayakan pemerintah sekarang. Tapi saya merespon pernyataan Kadinkes lewat pernyataannya pada salah satu media, bahwa dia menyatakan jika orang yang sudah melakukan vaksinasi tidak akan bisa terpapar oleh virus Covid 19 varian omicron seganas apapun, ini sudah terjadi kontradiksi dengan fakta di rumah sakit" Pungkasnya.


Dikutip dari media Satondanews.com, Kadinkes memastikan bahwa 8 orang yang diisolasi di rumah sakit Dompu, adalah warga yang belum di vaksin, sebab, varian seganas omicron tidak akan mampu menembus  tubuh orang yang sudah divaksin, meski hanya satu kali.  


Subhan mengungkapkan, bahwa responsif yang dia katakan-nya ini berawal adanya pemberitaan itu, artinya, tidak ada koordinasi yang apik terjalin antara pihak rumah sakit dengan Dinkes sehingga timbul kontradiksi yang terjadi.


"Faktanya, Vaksinasi sebanyak tiga kali justru terkena virus. Kemudian ada pernyataan Kadinkes kemarin, kalau ingin membuktikan varian omicron harus bawah ke laboratorium Jakarta, lalu kenapa pihak rumah sakit berani mengeluarkan gejala positif dalam waktu 2-3 jam. Saya katakan ini justru saya kasihan kepada masyarakat sendiri, ketika mereka mengalami permasalahan seperti ini psikologi keluarga akan terganggu, itu yang saya rasakan sekarang" Katanya.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dompu, Maman SKM, MM.Kes, ditemui media di ruangannya, senin (21/2/22), dia menanggapi pernyataannya pada salah satu media Online yang memberitakan gejolak pasien gejala Omicron yang divaksinasi tidak mampu diserang oleh wabah penyakit seganas apapun, dan dikatakan bahwa berita yang disiarkan itu tidak benar adanya.


Maman menjelaskan bahwa dirinya merasa bingung terkait pernyataan salah satu anggota DPRD Dompu dalam menanggapi persoalan ini.


"Seperti pernyataan anggota DPRD itu dalam media, saya juga bingung jadinya. Yang bohong itu siapa sih? Kami bersama jajaran mulai ditingkat puskesmas, pustu pembantu itu hanya memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mereka mendapatkan vaksin, bukan justru sebaliknya," Jelasnya.



Terkait 8 orang yang dinyatakan positif covid-19 yang kini masih menjalani perawatan di RSUD, pihaknya belum mengetahui apakah mereka positif Omicron atau tidak.




"Untuk 8 orang itu kita belum tau, apakah mereka mengalami gejala omicron atau tidak, yang jelas 8 orang itu sesuai dengan hasil pemeriksaan telah dinyatakan positif covid-19. Nah hari ini bukan lagi 8 orang itu yang sudah dinyatakan positif covid-19 tetapi sudah 200 lebih orang," Ungkap Maman.


Maman juga menegaskan bahwa pihaknya tidak berani memutuskan pasien itu terkena virus atau tidak sebelum ada hasil lab yang dikirim dari Pusat.



"Karena itu tadi, pasien yang isolasi mandiri atau terpusat kami juga belum memastikan itu positif Omicron atau tidak. Untuk membuktikan semua pasien itu terpapar virus Omicron atau tidaknya, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium ke kementrian Kesehatan pusat" jelas Maman.(Din)