BKKBN Dompu Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting, Sejumlah Komunitas Dilibatkan
Cari Berita

Iklan 970x90px

BKKBN Dompu Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting, Sejumlah Komunitas Dilibatkan

Thursday, July 14, 2022

 

Kegiatan Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dari BKKBN Kabupaten Dompu 


Dompu, Infobima.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Dompu melakukan sosialisasi tentang percepatan penurunan Stunting berlangsung di Taman Kota Dompu, Kamis 14 Juli 2022.


Kegiatan sosialisasi itu melibatkan beberapa komunitas, antara lain, Komunikasi Ojek, Komunitas Wartawan, Komunitas YouTube dan Komunitas Gender dengan narasumber perwakilan dari BKKBN Provinsi, Drs Samsul Anam, M.Ph, unsur Dinas Kesehatan Dompu diwakilkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Anike Kusumawati, S.ST. M.Kes dan Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan Pergerakan (BKKBN) Kabupaten Dompu, Yayat Nurhidayat.


Menurut Drs. Samsul Anam, bahwa Stunting yang terjadi di Indonesia ini sangat mungkin untuk bisa dihapus, acuannya dengan kita belajar dari beberapa negara maju lainnya, seperti di Jepang yang memiliki Stunting hanya satu berbanding seribu dan di negara Swiss yang kurang dari 100 per 1000 Stunting.


"Berarti Stunting bisa kita hapus, kita harus membangun optimisme dan semua komunitas yang hadir ini bisa mengambil peran" ungkapnya.


Penyebab terjadinya Stunting pada balita akibat kurangnya nutrisi gizi yang kronis didapatkan oleh ibu saat mengandung sampai melahirkan hingga usia 2 tahun kehidupan anak.


"Jadi, 270 hari selama hamil itu ibu yang mengandung harus mendapatkan nutrisi gizi yang cukup, mulai dari konsensi sampai lahir, kemudian sisanya 730 hari-nya ada diusia anak setelah lahir sampai usia 2 tahun" Kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Dikes Dompu) Anike Kusumawati, S.ST. M.Kes.


Ciri-ciri anak yang menderita Stunting dapat diketahui melalui kebiasaan dalam sehari-hari seperti, tumbuh kembangnya melambat tidak seperti teman sebayanya, raut muka lebih mudah dibanding teman sebayanya kemudian pada saat belajar di sekolah dia lebih diam diri (tidak mempunyai inovasi), lebih banyak menyendiri dari pada bermain.


"Itu tanda-tanda anak yang Stunting dan bisa kita pantau bersama oleh keluarganya sendiri, makanya untuk menjadi orang yang hebat harus mampu mengantarkan anaknya sekali satu bulan ke Posyandu terdekat" ungkap Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan Pergerakan (DPPKB) Dompu, Yayat Nurhidayat. ADV(Din)