Dompu, PT Sumbawa Timur Mining (STM) pemegang Kontrak Karya (KK) kegiatan eksplorasi mineral di wilayah Hu’u Kabupaten Dompu, kembali melaksanakan program keaksaraan dasar terhadap 160 orang warga se Kecamatan Hu’u. Warga belajar ini ditargetkan tuntas, bisa membaca, menulis, dan berhitung di akhir program.
Peserta didik program keaksaraan dasar ini sudah didata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu. Sehingga para peserta nantinya akan mendapatkan sertifikat Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) setelah melalui pengujian oleh tim dari Dinas Dikpora Kabupaten Dompu.
Dari 16 kelompok belajar di 8 desa se Kecamatan Hu’u yang disuport STM melalui PKBM Istana Angin Laut Hu’u, 6 kelompok yang ada di Desa Cempi Jaya, Sawe, Rasabou, dan di Desa Daha dikunjungi Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Dikpora Kabupaten Dompu, Sadik, S.Pd bersama jajarannya, Selasa (9/6/2024) sore.
Muhammad Kurniadin dari Community Development (Comdev) STM menyampaikan, program keaksaraan dasar kembali dijalankan perusahaan sebagai bentuk komitmen dan kepedulian terhadap warga sekitar. Perusahaan berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Bisa membaca, menulis, dan berhitung merupakan kunci keberhasilan. “Kita belajar ini minimal untuk diri sendiri agar tidak ditipu orang,” katanya.
Program keaksaraan sebelumnya dijalankan di Desa Marada Kecamatan Hu’u. Pelaksanaan program keaksaraan tahun ini, dipadukan dengan program Dinas Dikpora. Sehingga warga belajar nantinya bisa mendapatkan sertifikat SUKMA. “Jadi ibu – ibu tidak hanya membaca dan menulis, tapi harus bisa membaca agar memperoleh sertifikat SUKMA,” kata Kurniadin.
Sadik, S.Pd, kepala bidang PLS Dinas Dikpora Kabupaten Dompu menyampaikan apresiasinya kepada STM yang peduli terhadap persoalan sosial di sekitar area aktifitasnya. Kepedulian STM ini ikut membantu tugas pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kita sampaikan apresiasi kepada STM yang ikut mensukseskan program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Sadik.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada warga belajar yang memiliki kemauan untuk belajar walau usia tidak muda lagi. Bisa membaca, menulis dan berhitung menjadi keharusan agar tidak ditipu orang. Apalagi wilayah Kecamatan Hu’u kedepan akan menjadi daerah tujuan orang banyak yang mencari kerja, dampak kemajuan aktifitas perusahaan.
Program keaksaraan dasar STM ini menggunakan metode Aku Cepat Membaca (ACM). Para tutor sebelumnya sudah dilatih terkait metode ACM sebelum program keaksaraan di Desa Marada dan digerkan kembali pengetahuannya sebelum program keaksaraan se Kecamatan Hu’u tahun 2023 ini dijalankan.
Program ini sudah berjalan 5 – 7 kali pertemuan di masing – masing kelompok belajar dari target 30 kali pertemuan. Dalam kunjungannya ke kelompok belajar Daha Indah, Sadik sempat meminta ibu Masu untuk membaca suku kata dalam buku modul ACM.
“Alhamdulillah bisa membaca. Karena usia, jangan hanya belajar di tempat belajar ini saja. Di rumah juga harus belajar. Kalau tidak bisa, ditanyakan ke anak dan cucunya. Kalau tidak sering diasah untuk belajar, nanti lupa lagi,” harap Sadik.