Dompu, Infobima - Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, salah satu daerah pemasok daging nasional.
Pengembangan sapi baik terintegrasi maupun umbaran, diterapkan di daerah berjuluk Nggahi Rawi Pahu ini, untuk pengembangan populasi.
Untuk kebutuhan Idhul Adha, beberapa daerah, terutama Jabodetabek, mengandalkan sapi kiriman dari Kabupaten Dompu.
Hanya saja, karena berangkat dari pelabuhan Bima, sapi-sapi jenis Bali ini, lebih terkenal disebut Sapi Bima.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh mengatakan, dalam melakukan pengiriman keluar daerah, pemeriksaan kesehatan ternak, dilakukan berlapis.
Apalagi, sapi-sapi untuk kebutuhan Idhul Adha, setiap tahun.
"Sebelum dinaikkan ke mobil, baik tronton maupun melalui pelabuhan Bima, petugas kami selalu melakukan pemeriksaan kesehatannya," katanya, Selasa (3/6/2025).
Pemeriksaan juga diberlakukan pada pos batas lintas Kabupaten.
Abduh menjamin, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan baik rutin maupun berkala, saat momen idul adha dan pengiriman rutin alokasi Dompu ke luar daerah, tidak ditemukan penyakit.
Abduh juga mengakui, Antrax sempat menjadi ancaman Kabupaten Dompu pada tahun 2005, kini sudah aman.
"Namun demikian, meski sudah tidak ada untuk Antrax, kami tetap masih waspada," katanya.
Dikatakan, saat Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), Kabupaten Dompu, salah satu daerah yang masuk dalam katagori zero.
Pada momen Idul Adha tahun 1446 H ini, Disnak Dompu juga terus berupaya mengantisipasi serangan penyakit, termasuk penyakit zoonosis atau yang berdampak pada manusia.
Pemeriksaan juga dilakukan pada pedagang-pedangan yang satu bulan terakhir, sudah membludak di jalan-jalan protokol.
"Kami juga akan memastikan saat penyembelihan hewan kurban pada hari H, akan melakukan pemeriksaan hewan kurban,sebelum dipotong," katanya.
Ini dilakukan untuk memberi jaminan rasa aman bagi warga, penerima manfaat daging kurban.

