Pimpinan Baru, SMKN 1 Dompu Mulai Menerapkan Sekolah Bernuansa Keislaman
Cari Berita

Iklan 970x90px

Pimpinan Baru, SMKN 1 Dompu Mulai Menerapkan Sekolah Bernuansa Keislaman

Tuesday, August 24, 2021

 

Kepala SMKN 1 Dompu, Faturrahman, ST.

Dompu, Infobima.com - Tanpa mengesampingkan delapan standar pendidikan nasional, kini SMKN 1 Dompu akan tampil dengan nuansa keislaman bersama Kepala Sekolah yang baru.


Aspek keimanan akan diutamakan bagi seluruh siswa yang ada.


Kepala SMKN 1 Dompu Faturrahman, ST yang baru beberapa hari dilantik ini mengatakan. Dengan program baru yang sudah dicanangkan sekarang, siswa-siswa yang buta mengaji akan mulai diajarkan belajar menghafal Al-Qur'an. Penerapan pembelajaran keislaman itu tentu menurut Faturrahman tidak akan mengganggu delapan standar pendidikan nasional yang sudah ditetapkan.


"Untuk program keislaman nanti ada semacam literasi, anak-anak disuruh baca Alquran dengan ruangan khusus yang sudah disiapkan. Begitu juga dalam proses, sebelum berlangsungnya pembelajaran agama, mereka terlebih dahulu disuruh membaca Alquran," Ungkap Faturrahman saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Selasa 24 Agustus 2021.


Selain kegiatan program yang sudah dirancang tersebut, terdapat juga kegiatan Imtaq yang sebelumnya sudah diagendakan setiap hari jumat.


Langkah awal yang dilakukan sebagai kepala sekolah yang baru 9 hari melaksanakan serah terima jabatan (Sertijab), Faturrahman, ST mengaku jika pihaknya sementara ini akan mengedepankan poin penting dalam program delapan standar pendidikan nasional yang telah ditetapkan pemerintah.


"Sekolah ini kan telah memprogramkan Sekolah Layanan Usaha Daerah (BLUD), otomatis itu poin penting yang kita laksanakan sekarang, selain juga ada program-program kewirausahaan dan kelas membentuk Wira usaha yang sekarang sedang kita laksanakan juga, selain program-program yang lain. "Tandasnya.


Sekolah Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang sedang dijalankan di SMKN 1 Dompu kini belum memiliki legalitas yang mengikat, hal ini tentu saja mempengaruhi pemasaran produk-produk dari hasil karya siswa.


"Kalau saja legalitas dari BLUD sudah ada maka kita mudah mengembangkan produk-produk dari siswa untuk dipasarkan, tapi itu semua dalam proses," Katanya.(Din)