Viral Sosok Haerul Pemuda Tidak Lulus SD, Menarik Perhatian Publik Uji Terbang Pesawat Rakitannya -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Viral Sosok Haerul Pemuda Tidak Lulus SD, Menarik Perhatian Publik Uji Terbang Pesawat Rakitannya

Thursday, May 22, 2025

infobima.com ~ Sosok Haerul (33) membuat warganet dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya takjub. Warga Kelurahan Pallameang, Matiro Sompe, Pinrang, Sulawesi Selatan tersebut berhasil merakit sebuah pesawat terbang.


Tak hanya itu, Haerul sukses melakukan uji terbang pesawat rakitannya yang dilakukan di Pantai Ujung Tape, Mattiro Sompe, Pinrang.


Haerul mengakui motivasi dibalik karya menakjubkannya tersebut karena telah lama  menyukai pesawat terbang dan dunia kedirgantaraan.


Namun karena masalah ekonomi hingga putus sekolah ketika duduk di kelas 5 SD, Haerul impiannya tersebut memang tak mudah diraih.


Bahkan hanya untuk menaiki pesawat terbang komersial, hingga saat ini Haerul belum pernah merasakannya.


Membuat pesawat dari barang rongsokan

ebelumnya pada 2002 Haerul pernah merancang dan merakit prototype helikopter pada 2002.


Namun proyek tersebut gagal dan Haerul menghentikannya.

Hingga akhirnya belasan tahun kemudian tepatnya Oktober 2019 lalu, Haerul kembali merancang dan merakit pesawat impiannya.


Haerul yang bekerja sebagai montir, menggunakan bengkel miliknya sebagai lokasi dibuatnya pesawat.

Di tempat kerjanya tersebut Haerul merancang pesawat impiannya selayaknya sedang melakukan modifikasi sepeda motor.


Pesawat rancangan Haerul menggunakan mesin sepeda motor Kawasaki Ninja RR 150 cc yang berbahan bakar premium.


Sedangkan komponen lain dibuatnya dari beberapa barang bekas atau rongsokan seperti alumunium, kain parasut, dan roda gerobak pengangkut pasir.

"Baling-balingnya dari kayu, badannya dari besi dan aluminium, dan sayapnya terbuat dari pembungkus parasut mobil. Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan," ujar Haerul.


Pembuatan pesawat ini telah dimulai sejak Oktober 2019 lalu dan memakan biaya sekitar Rp 25 juta dari kantong pribadinya.

Uang tersebut didapatkan Haerul dari penghasilan sebagai montir bengkel sepeda motor miliknya tersebut.


Belajar merakit pesawat secara autodidak. Meskipun tak lulus SD, Haerul masih memiliki banyak alternatif untuk belajar cara merakit pesawat terbang. Satu diantaranya adalah melalui video tutorial yang diaksesnya melalui YuTub.


Setelah itu Haerul mengaplikasikan pengetahuan dari video tersebut secara autodidak.

"Pengetahuan soal pembuatan pesawat ini saya hanya belajar otodidak lewat YouTube," ucap Haerul.


Tak hanya itu Haerul juga sempat mendapatkan sedikit pengetahuan kedirgantaraan dari seorang mantan penerjun Kopassus, Kapten Halid. 


Keinginan Haerul membuat pesawat kerap dianggap tak masuk akal oleh warga disekitar tempat tinggalnya.


"Mungkin karena beberapa kali dicoba, lalu gagal. Jadi mereka menganggap proyek ini mustahil," kata Haerul.


Meski mendapatkan banyak ejekan, Haerul tetap teguh dan semangat untuk menyempurnakan karyanya sesuai harapan.


"Yang membuat saya terus semangat adalah obsesi saya ingin menaiki pesawat terbang. Sejak kecil belum pernah naik pesawat," kata Haerul.


Terlebih ketika keluarga dan rekannya selalu mendukung ambisi Haerul tersebut.


"Apalagi, proyek ini hanya sampingan. Kalau ada waktu luang, baru dikerjakan. Jadi proses pengerjaannya santai," ujar Haerul.


Uji coba terbang

Selama kurang lebih 3 bulan, pesawat ultralight rancangan Haerul selesai dikerjakan.

pesawat tersebut diuji untuk diterbangkan di Lapangan Malimpung, Patang Panua. Namun percobaan tersebut gagal.


Tak menyerah, Haerul melakukan perbaikan komponen pesawat hingga akhirnya bisa terbang selang atu bulan kemudian.


"Setelah melakukan beberapa perbaikan dan perubahan posisi mesin, akhirnya pesawat saya bisa terbang," kata Haerul.


Pesawat sukses mengudara, Haerul disambut tepuk tangan warga.


Sebelum berhasil mengudara, Haerul telah melakukan uji coba terbang sebanyak enam kali.

Hingga akhirnya Haerul melakukan uji terbang di Pantai Ujung Tape, Mattiro Sompe, Pinrang, Sulawesi Selatan.


Haerul memilih pasir pantai sebagai landasan pacu atau runway.


Tak disangka, pesawat dari barang rongsokan rakitan Haerul bisa mengudara di atas laut di ketinggian sekitar 20 meter.


Kesuksesan Haerul membuat warga yang melihat bertepuk tangan dan bersorak bangga. 


Ketika mengudara Haerul mengaku senang sekaligus waswas.

"Pesawat dicoba terbang dengan landasan pasir pantai. Saya terbang dengan perasaan waswas dan juga senang," ujar Haerul.


Prestasi Haerul tersebut membuat ejekan warga menjadi decak kagum, bahkan kini menjulukinya sebagai 'The Next Habibie'.


Setelah bisa menerbangkan pesawat rakitannya, Haerul ingin kembali membuat pesawat dengan kapasitas lebih besar.


"Itu harapan saya. Saya akan coba buat yang lebih bagus. Misalnya, bisa memuat 3 orang," ujarnya.